Menaker Ida Fauziyah: Tantangan Ketenagakerjaan terus Berkembang

Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah mengatakan bahwa tantangan ketenagakerjaan terus berkembang seiring dengan perkembangan dinamika dunia usaha dan industri.

Menaker Ida Fauziyah. (instagram)

Menaker Ida Fauziyah. (instagram)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Pada acara Penganugerahan Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3 Awards) Tahun 2023 dari Kemnaker RI yang digelar di Jakarta pada 22 Juni 2023.

Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah mengatakan bahwa tantangan ketenagakerjaan terus berkembang seiring dengan perkembangan dinamika dunia usaha dan industri.

Oleh karena itu, K3 harus semakin menjadi perhatian dan prioritas bagi dunia kerja di Indonesia. “Kegiatan ini adalah bagian dari upaya Pemerintah, khususnya Kemnaker RI dalam mengampanyekan K3.”

“Dengan memberikan apresiasi berupa Pemberian Penghargaan K3 kepada pihak-pihak yang telah berhasil menerapkan K3, baik kepada perusahaan maupun Gubernur,” kata Ida Fauziyah.

Penghargaan K3, sebut Ida Fauziyah, diberikan kepada perusahaan yang telah berhasil mencapai Kecelakaan Nihil, penerapan SMK3, P2HIV-AIDS di Tempat Kerja, serta Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 di Tempat Kerja.

Penghargaan ini, juga merupakan upaya untuk menekan angka kecelakaan kerja. Dan, melalui penghargaan ini banyak perusahaan yang mempertahankan nihil kecelakaan kerja.

PT Semen Padang pun termasuk salah perusahaan yang menerima penghargaan tersebut. “Bahkan, setiap tahun mengalami peningkatan,” ujarnya.

Untuk perusahaan yang memperoleh nihil kecelakaan kerja, Menteri Ida Fauziyah membeberkan bahwa angkanya mengalami kenaikan sebesar 3,8%.

Di mana pada tahun 2022 terdapat 1.742 perusahaan yang berhasil meraih penghargaan kecelakaan nihil, dan pada tahun 2023 sebanyak 1.812 perusahaan.

“Untuk itu, kami berharap agar dengan pencapaian penghargaan K3 ini dapat memotivasi pimpinan perusahaan lain mempertahankan kinerja K3, karena K3 merupakan investasi dan untuk menjaga keberlangsungan usaha, serta mencapai produktivitas perusahaan,” katanya.

Kemudian untuk kategori program Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 naik 11%, di mana pada tahun pada 2022 terdapat 916 perusahaan, naik menjadi 1.014 perusahaan di tahun 2023.

“Selanjutnya untuk P2HIV-AIDS, juga mengalami kenaikan sebesar 31%, di mana pada tahun 2022 terdapat 343 perusahaan. Jadi, naik menjadi 498 perusahaan di tahun 2023 ini,” katanya. (rdr)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version