JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Blok Wabu, bekas wilayah tambang PT Freeport Indonesia di Papua, mendapat sorotan karena disebut-sebut dalam konflik antara Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan dengan Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti.
Luhut melaporkan Haris dan Fatia pada Rabu (22/9) karena merasa difitnah. Penyebabnya adalah pernyataan Fatia dalam unggahan video yang berjudul “Ada Lord Luhut Dibalik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!!” di channel Youtube Hariz Azhar. Video itu membahas soal tambang emas Blok Wabu di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Blok Wabu merupakan ‘gunung emas’ yang belum terjamah di Kabupaten Intan Jaya. Saat dieksplorasi Freeport, ditemukan potensi sumber daya emas sebesar 8,1 juta troy ounce di sana.
“Cadangan emas di Wabu sangat tinggi dan sudah terbukti. Itu totalnya ya, sumber daya di sana sekitar 8,1 million (juta) dan ini mempunyai potensi, masih sangat besar,” ungkap Senior Vice President for Exploration Division MIND ID (Holding BUMN Tambang), Wahyu Sunyoto, dalam diskusi dengan media pada 22 Oktober 2020.
Dikutip dari Bloomberg, harga emas saat ini USD 1.764,1 per troy ounce. Jika dikalikan dengan potensi sumber daya emas di Blok Wabu yang mencapai 8,1 juta troy ounce, berarti ada ‘harta karun’ sebesar USD 14,288 miliar atau sekitar Rp 207,18 triliun (kurs dolar Rp 14.500).
Adapun untuk kadar emas dalam bijih emas yang bisa digali di Blok Wabu, diperkirakan cukup tinggi. Rata-rata kadar emas dalam satu ton bijih emas yang digali sekitar 2,17 gram. Bahkan, di beberapa spot, ada yang sampai 72 gram per 1 ton bongkahan bijih emas.
Rata-rata kadar emas per gram dalam 1 ton bijih emas di Blok Wabu ini bahkan lebih besar dari kadar emas di tambang Grasberg Freeport yang hanya memiliki rata-rata 1 gram emas dalam 1 ton bijih emas. Namun siapa pun yang nanti mengelola Blok Wabu, akan memperoleh tantangan berat, karena hingga saat ini tidak ada akses atau jalur yang memadai menuju blok tersebut. (kumparan.com)
Komentar