Yusril Ihza Mahendra dalam orasi politiknya mengutip pembukaan Undang Undang Dasar (UUD) 1945. “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”
“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.”
“Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”
Yusril mengatakan, dukungan PBB juga teringat dengan buku tafsir Buya Hamka. “Kita tak pernah mengalahkan Belanda. Belanda dikalahkan Jepang. Kita tak pernah mengalahkan Jepang. Jepang dikalahkan sekutu. Karena itulah, kemerdekaan kita atas berkat Rahmat Allah. Kalau tidak, tak ada kemerdekaan terjadi. Allah tak mengubah nasib suatu kaum kalau kaum itu sendiri tak mengubahnya,” katanya.
Saat ini, kata Yusril, ada negara yang merdeka setelah Indonesia tapi sudah melompat selangkah di depan.
“Setelah reformasi 1998 harusnya kita bisa melompat ke depan. Sayang pemimpin kita silih berganti dan belum memiliki kemampuan membuatnya seperti tu. Pak Prabowo kami anggap bisa mewujudkannya,” katanya.
Ia mengatakan, PBB telah bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM). Awalnya bersama PKB, dan PBB masuk.
“PBB partai Islam modernis. Pikirannya mudah ditebak. Tak berbelit-belit tak berkelok-kelok. Kami berunding, bermusyawarah dan putuskan mendukung Prabowo. Insya Allah PBB tetap konsisten dukung Prabowo. Kami tak berbelit dan bisa jadi teman koalisi yang setia dan dipercaya,” katanya.
Bahkan, secara internal Yusril menegaskan tidak akan ada kader yang berbeda pendapat.
“Kalau ada yang mbalelo, kami beri peringatan keras. Pecat. Kami tak ingin PBB pecah,” katanya.
Soal dicalonkan menjadi Cawapres, Yusril minta diserahkan ke Prabowo. “Kalau iya Alhamdulillah, kalau tidak Alhamdulillah. Kami tetap akan berada di sisi beliau. Kami istiqomah dan konsisten di jalan yang lurus. Kami orang Islam yang di tengah-tengah. Tak ekstrem kiri dan kanan. Setia dengan Islam yang jadi jalan kita bersama. Islam yang lurus,” kata Yusril yang dilanjutkan dengan Komitmen bersama pemenangan Pemilu dan Prabowo dari DPW dan DPC PBB di Zona III.
Sementara itu, Prabowo Subianto sangat berterima kasih atas dukungan PBB dan juga masyarakat Sumbar atau Minangkabau.
“Kita berkumpul di Kota Padang, ibu kota Sumbar. Saya kenal dekat dengan Prof Yusril yang pernah memegang jabatan kunci di negeri ini. Baik Mensesneg, Menkumham dan lainnya. Sebagai aktor di belakang layar reformasi 1998, tentu sudah memikirkan matang-matang memberikan dukungan kepada saya. Juga ada Sekjen PBB Afriansyah Noor yang juga Wamenaker. Saya dekat dengan PBB. Tokoh-tokoh Masyumi masa lalu. Yang saya anggap sebagai guru pengasuh dan senior. Terima kasih. Bangga. Saudara-saudara masih memberi dukungan dan kepercayaan kepada saya. Untuk saya maju sebagai Presiden 2024,” katanya.
Kata Prabowo, mengabdi pada negara memang kewajiban seorang patriot, seorang yang cinta tanah air yang cinta bangsanya. Yang cinta rakyatnya. Kewajiban seorang patriot adalah berbakti, mengabdi dan berkorban sampai nafas terakhir. Itu dorongan dari dalam. Dorongan kepada banyak tokoh dan patriot yang mereka mungkin tak merasakan Indonesia merdeka.
“Mereka berkorban segala-galanya. Hanya dengan impian dan cita-cita merdeka. Kehendak untuk tidak mau dijajah. Tak mau jadi kacung bangsa-bangsa lain itu ada dalam hati saya, sehingga saya merasa besar dengan dorongan dan kepercayaan tokoh-tokoh besar ini. Banyak yang telah memberikan kepercayaan saya maju Pilpres,” katanya.
Prabowo yakin, dengan keberadaan Yusril, akan dicarikan sistem politik yang tidak mahal yang cocok di Indonesia. Agar ekonomi bisa membaik, gaji baik dan tidak ada lagi korupsi.
“Semua yang baik yang dibuat Presiden Jokowi bagus dilanjutkan atau ditambah. Sepert Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sembako, Prakerja dan Program Keluarga Harapan, harus diamankan dan diteruskan,” katanya.
Di akhir pidatonyo, Prabowo menyebut mental harus diperbaiki karena ada tiga macam orang saat ini.
Pertama orang yang berbuat, kedua orang yang menonton orang berbuat dan ketiga yang bertanya-tanya saja apa yang sedang dibuat orang lain.
“Kita harus bermental nomor satu. Mari kita berkumpul para putra terbaik bangsa yang ingin Indonesia lebih baik lagi,” tuturnya . (rdr)