JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Seorang pria melempar Presiden Prancis Emmanuel Macron dengan telur saat berkunjung dalam pameran restoran dan hotel di bagian selatan Kota Lyon, Senin (27/9). Telur tersebut mengenai pundak Macron, namun hanya memantul dan tidak sampai pecah.
Pria pelempar telur itu pun segera dibekuk dan dikeluarkan dari ruangan. Macron pun mengatakan akan bicara dengan pria tersebut. “Jika ada sesuatu yang ingin dikatakan kepada saya, biarkan ia menemui saya,” ujar Macron di sela-sela kunjungannya di Pameran Katering, Hotel, dan Makanan di Lyon, dikutip dari AFP.
Pelemparan telur itu jadi gangguan yang cukup mengejutkan di tengah sambutan hangat para pengunjung ekspo atas kedatangan Macron. Padahal, belum selesai saat ia mengumumkan pemberian tips melalui kartu kredit tak dipotong pajak. Namun, Macron tampaknya bukan pengecualian bagi para pemrotes yang biasa melempar telur kepada para politikus di Prancis.
Pelemparan telur pernah menimpa Macron ketika ia masih menjadi kandidat Presiden Prancis. Ketika itu telur mendarat dan pecah di kepalanya saat kunjungan pada pameran pertanian di Paris.
Sebelumnya, Macron juga pernah ditampar oleh seseorang saat berjabat tangan dengan pendukugnya di kota bagian selatan Prancis, Valence, pada Juni. Pasukan keamanan langsung bergerak cepat untuk menangani pria itu. Dikutip dari Reuters, Perdana Menteri Prancis Jean Castex menyebut penyerangan itu merupakan penghinaan terhadap demokrasi.
Insiden terjadi ketika Macron tengah dalam kunjungan ke wilayah Drome di Prancis bagian tenggara. Di sana dia bertemu dengan pemilik restoran dan siswa untuk bicara tentang kehidupan normal usai pandemi Covid-19. Pria penampar Macron, Damien Tarel, akhirnya dijatuhi hukuman kurungan selama empat bulan.
Dalam pembacaan putusan pada 10 Juni, hakim menyatakan menerima rekomendasi dari jaksa untuk membui Tarel selama 18 bulan. Namun menurutnya, empat bulan tahanan juga sudah cukup. (cnnindonesia.com)
Komentar