PADANG, RADARSUMBAR.COM – Jelang peringatan gempa 30 September dilaksanakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang bersama insan kebencanaan seperti Kelompok Siaga Bencana, Srikandi KSB, Komite Peduli Bencana melakukan aksi bersih-bersih tugu gempa.
“Aksi ini rutin setiap tahun dilakukan jelang peringatan gempa 30 September,” kata Sekretaris BPBD Kota Padang, Robert Chandra Eka Putra di Padang, Selasa (28/9/2021).
Menurutnya, dalam aksi bersih-bersih ini, insan bencana dan petugas BPBD membersihkan lantai dan memungut sampah yang bertebaran dekat tugu. “Tak hanya itu, mereka juga menoreh ulang kembali nama-nama korban di tugu agar bisa dibaca. Pada 30 September 2021 akan digelar peringatan gempa 30 September di monumen tugu tersebut,” ungkapnya.
Dia menyebutkan, peringatan gempa dilakukan secara sederhana mengingat masih pandemi Covid-19. “Peserta hadir nantinya dibatasi jumlah dalam peringatan juga tetap dengan protokol kesehatan,” sebut dia.
Dia menambahkan, monumen tersebut tercatat nama-nama korban yang terjadi pada 30 September 2009 lalu. “Makanya tugu ini disakralkan, dimana Padang pernah mengalami gempa cukup besar menelan ribuan jiwa serta meluluhlantakkan sejumlah bangunan baik rumah, hotel, kantor serta bangunan lainnya,” imbuhnya
Namun, saat petugas datang melakukan pembersihan, memang terlihat sejumlah coretan (vandalisme) di sekitar monumen gempa tersebut. Benny Abenk Lae atau biasa disapa Pak Kobeng, salah seorang pegiat siaga bencana di Padang yang ikut dalam aksi bersih-bersih sempat mengumpat dan geram dengan aksi tersebut.
“Saya mengutuk keras aksi vandalisme atau coretan di dinding tugu gempa ini karena ini adalah sejarah kita bahwa di tahun 2009 pernah ada tragedi gempa yang luar biasa di Ranah Minang. Gempa meluluhlantakkan kota kita. Makanya, kepada yang telah melakukan aksi vandalisme ini agar diberikan kesadaran,” tutup Kobeng. (rdr-007)