Tak lama setelah ia melarikan diri, tetangganya mengirimkan pesan tertulis. Dalam pesan itu dituliskan sejumlah anggota Taliban tiba di rumah lamanya. Begitu tetangganya mendeskripsikan pria itu, Masooma tahu siapa orang yang mencarinya.
Beberapa bulan lalu, sebelum Taliban berkuasa, Masooma memimpin sebuah kasus penyelidikan seorang anggota Taliban yang secara brutal membunuh istrinya. Sampai pria itu dinyatakan terbukti bersalah, Masooma menghukumnya selama 20 tahun penjara. “Saya masih terbayang-bayang wanita muda itu di kepala saya. Ini merupakan kejahatan brutal,” kata Masooma.
“Setelah kasusnya selesai, pelakunya mendekati saya dan mengatakan: Ketika saya keluar penjara, apa yang telah saya lakukan pada istri saya, saya akan lakukan pada Anda.
“Saat itu, saya tak menanggapinya secara serius. Tapi sejak Taliban berkuasa, dia berkali-kali menghubungi saya, dan ia mengaku telah mengambil semua informasi mengenai diri saya dari kantor pengadilan. “Dia mengatakan pada saya: Saya akan menemukanmu, dan membalasakan dendam.
Berdasarkan investigasi BBC, setidaknya masih terdapat 220 mantan hakim perempuan yang masih bersembunyi di Afghanistan. Saat berbincang dengan enam mantan hakim perempuan dari provinsi yang berbeda, kesaksian mereka dalam lima minggu terakhir hampir sama.
Semua menerima ancaman pembunuhan dari anggota Taliban yang sebelumnya mereka jebloskan ke dalam penjara. Empat terpidana di antara pria yang dihukum bertanggung jawab atas pembunuhan istri mereka. (viva.co.id)