JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil simulasi head to head elektabilitas bakal calon presiden (Bacapres) Prabowo Subianto menghadapi Anies Baswedan.
Dalam survei terbaru Indikator Politik tersebut, Prabowo Subianto unggul hingga 55,7 persen. Sementara elektabilitas Anies Baswedan hanya 29,1 persen.
Sementara sisanya, 15 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab dalam survei tersebut.
“Prabowo stabil, Anies menurun,” begitu keterangan survei Indikator Politik yang dilakukan pada periode 2-10 Oktober 2023 dan dirilis secara virtual, Jumat (20/10/2023) sore.
Indikator Politik mengatakan, survei dilakukan dari tanggal 2 hingga 10 Oktober 2023 dengan sasaran Warga Negara Indonesia (WNI) yang punya hak pilih dalam pemilihan umum (Pemilu).
Indikator menyatakan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang yang berasal dari seluruh Provinsi di Indonesia yang terdistribusi secara proporsional.
Indikator kemudian melakukan oversample di 12 Provinsi yakni Sumatera Utara (Sumut), Jambi, Sumatera Selatan (Sumsel), Lampung, Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Kepulauan Riau (Kepri), DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Banten dan Sulawesi Selatan (Sulsel). Sehingga total sample sebanyak 4.300 responden.
Dengan asumsi metode simple random sampling, Indikator menyatakan ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara MoE di wilayah oversample sebagai berikut:
1. DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan masing-masing sample 400 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) lebih kurang lima persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
2. Sumut dan Banten dengan masing-masing sample 350 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) lebih kurang 5.3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
3. Sumsel, Lampung dan Sulsel dengan masing-masing sample 300 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 5,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
4. Jambi, Babel dan Kepri dengan masing-masing sample 250 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar lebih kurang 6,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(rdr/dtk)