Bulog Segera Kirim Logistik ke Papua Pegunungan

Bulog juga mempunyai pasokan atau stok yang cukup di wilayah tersebut.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso. (Foto: Dok. ANTARA/Indra Arief)

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso. (Foto: Dok. ANTARA/Indra Arief)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso memastikan pemerintah lewat instansi yang dipimpinnya segera mengirimkan bantuan ke Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan yang terdampak kelaparan.

“Insya Allah itu akan segera kita tangani,” kata Dirut Perum Bulog Budi Waseso, Rabu (25/10/2023).

Budi Waseso mengatakan, kondisi kerawanan dan medan yang cukup sulit menjadi tantangan tersendiri untuk menyalurkan bantuan ke Kabupaten Yahukimo.

Namun, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk memastikan bantuan, terutama beras, bisa tersalurkan ke Kabupaten Yahukimo.

Strategi tersebut, katanya, dengan melibatkan langsung personel Satuan Tugas (Satgas) TNI dan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) guna mendistribusikan logistik ke daerah terdampak.

Ia mengatakan, Bulog juga mempunyai pasokan atau stok yang cukup di wilayah tersebut.

“Kami punya stok di sana. Persoalannya itu hanya masalah angkutan saja,” katanya.

Menurutnya, dalam kondisi normal maka pendistribusian bantuan ke Kabupaten Yahukimo mudah dilakukan. Hanya saja hal tersebut terganggu dengan kondisi medan dan masalah kerawanan.

“Kalau dalam kondisi normal maka tidak akan ada masalah, karena kita kerja sama termasuk dengan AURI,” katanya.

Ia meyakini pendistribusian bantuan yang dititipkan kepada polisi maupun TNI dapat segera menangani permasalahan kelaparan di Kabupaten Yahukimo.

“Insya Allah aman. Segala upaya akan kami lakukan untuk saudara-saudara kita di sana,” katanya.

Di tempat terpisah, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan kelaparan terjadi karena gagal panen di Yahukimo akibat cuaca ekstrem di wilayah Papua Pegunungan.

Sementara longsor juga terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak akhir Agustus 2023.

“Korban terdampak kelaparan ada di 13 kampung, yang penduduknya 15 ribu jiwa,” imbuh Muhadjir. (rdr/ant)

Exit mobile version