Dana tersebut dihimpun tidak hanya melalui kantor perwakilan BAZNAS yang tersebar di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia, tetapi juga dari mitra pengumpulan perorangan di antaranya platform Kitabisa, ayobantu.com, Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Blibli, dan sebagainya.
“Menjadi tanggung jawab kami untuk memastikan bahwa dana publik ini betul-betul bisa kami salurkan ke Gaza. Mengacu pada barang-barang bantuan yang disarankan Kemlu kami akan kirimkan makanan, obat-obatan, hygiene kit, pakaian dingin, dan selimut,” kata Deputi Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, Imdadun Rahmat.
Rencana pengiriman bantuan kemanusiaan Indonesia ke Gaza masih terus dikoordinasikan terutama oleh Kemlu dan Kementerian Keuangan melalui Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional (LDKPI), Kementerian Pertahanan, Kementerian Kesehatan, serta TNI dan Polri.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyatakan, sedikitnya 8.796 orang tewas, termasuk 3.648 anak-anak, sampai Rabu (1/11/2023).
Selain itu, dilaporkan sejumlah 22.219 orang lainnya terluka. Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), wartawan yang meninggal di Gaza akibat serangan Israel mencapai 31 orang.
Sementara itu, di wilayah pendudukan Tepi Barat,Palestina, korban tewas bertambah menjadi lebih dari 120 orang, 1.960 orang terluka, serta 1.590 orang ditahan oleh Israel sampai Rabu (1/11/2023).
Sedangkan, jumlah warga Israel yang tewas mencapai sedikitnya 1538 orang, termasuk 373 tentara dan polisi.
Seperti dilansir sejumlah sumber, Hamas-gerakan Islam dan nasionalisme Palestina yang menentang pendudukan Zionis- telah meluncurkan ribuan roket dari Jalur Gaza ke Israel dan melakukan serangan langsung ke beberapa lokasi di Israel, Sabtu (7/10/2023).
Hamas mengklaim, serangan dengan nama Operasi Badai Al Aqsa itu untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi. Serangan itu juga disebut balasan atas tindakan provokatif Israel di situs suci Yerusalem dan terhadap warga Palestina yang ditahan.
Sementara itu, Pasukan Israel tak tinggal diam dan membalas serangan Hamas dengan melancarkan Operasi Pedang Besi. Operasi ini menargetkan infrastruktur Hamas di Jalur Gaza.
Gaza adalah wilayah Palestina yang pernah menjadi bagian dari Kekaisaran Ottoman, sebelum diduduki oleh Inggris dari 1918 hingga 1948, dan Mesir dari 1948 hingga 1967. (rdr)