PADANG, RADARSUMBAR.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat realisasi panen padi sepanjang Januari−September 2023 sebesar 223.611 hektare.
“Ini mengalami peningkatan sekitar 21.294 hektare (10,53 persen) dibandingkan Januari−September
2022 yang mencapai 202.317 hektare,” ujar Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto, Sabtu (4/11/2023)
Sugeng menambahkan potensi luas panen padi pada Oktober−Desember 2023 diperkirakan sekitar 72.882 hektare.
Dengan demikian, total luas panen padi pada 2023 diperkirakan sebesar 296.492 hektare. Angka ini mengalami peningkatan sekitar 24.609 hektare (9,05 persen) dibandingkan luas panen padi pada 2022 yang sebesar 271.883 hektare.
Sementara itu, produksi padi di Provinsi Sumatera Barat sepanjang Januari−September 2023 diperkirakan
sebesar 1.103.841 ton GKG, atau mengalami peningkatan sekitar 86.335 ton GKG (8,49 persen) dibandingkan Januari−September 2022 yang sebesar 1.017.505 ton GKG.
“Berdasarkan amatan fase tumbuh padi hasil Survei KSA September 2023, potensi produksi padi sepanjang Oktober−Desember 2023 ialah sebesar 353.661 ton,” katanya.
Ia menambahkan dengan demikian, total produksi padi pada 2023 diperkirakan sebesar 1.457.502 ton GKG, atau mengalami peningkatan sebanyak 83.970 ton GKG (6,11 persen) dibandingkan 2022 yang
sebesar 1.373.532 ton GKG.
Produksi padi tertinggi pada 2023 terjadi di Maret sedangkan pada 2022 terjadi di Oktober. Sementara produksi padi terendah pada 2023 terjadi di Agustus. Produksi padi pada Maret 2023 yaitu sebesar 151.617 ton GKG, sedangkan produksi padi pada Agustus 2023 sebesar 60.441 ton GKG
Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2023 adalah Kabupaten Pesisir Selatan, Tanah Datar, dan Solok. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kota Bukittinggi, dan Kota padang Panjang. (rdr/mc)