Wardi menjelaskan, jembatan yang biasa disebut Jembatan Gantiang di Jalan Simpang Jambak Gantiang itu setiap harinya umumnya dilalui warga yang berangkat sekolah dan bertani. “Kasihan anak-anak kami, baik yang akan pergi sekolah atau mengaji, mereka kini terpaksa harus memutar jalan sejauh dua kilometer, begitu juga warga yang bertani,” kata dia.
Ia mengatakan, dinas terkait dari Pemerintahan Kabupaten Agam sudah melakukan pengecekan ke lokasi dan menjanjikan pambangunan baru jembatan. “Kita berharap, lima belas hari ini jembatan sudah ada dan bisa digunakan kembali oleh masyarakat,” kata dia.
Jembatan Gantiang ini juga menjadi akses jalan warga menuju Lapas Pemasyarakatan Bukittinggi di Biaro, Kecamatan Ampek Angkek. Saat ini, warga di Jorong Surau Lauik melakukan gotong royong dengan menutupi jembatan yang jebol serta membersihkan reruntuhan di sekitar lokasi kejadian. (ant)