Jembatan Tua Ambruk di Agam, Sekitar 200 KK Terdampak

Penyebab runtuhnya jembatan yang berada di atas sungai setinggi 20 meter ini diperkirakan karena usianya yang sudah ratusan tahun dan lapuk karena curah hujan tinggi.

Jembatan tua ambruk di Agam.

AGAM, RADARSUMBAR.COM – Sebuah jembatan penghubung dua nagari di Jorong Surau Lauik, Nagari Panampuang, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat runtuh total akibat curah hujan tinggi dan usia jembatan yang sudah ratusan tahun, akibatnya ribuan warga yang biasa melintas harus memutar arah.

Wali Jorong Surau Lauik, Wardi Afrizal di Agam, Senin, mengatakan jembatan itu dengan panjang sekitar lima belas meter roboh pada Senin dini. “Warga mendengar bunyi gemuruh kemudian memeriksa dan melaporkan kepada Pangka Tuo dan Pemerintahan Jorong sekitar pukul 00.30 WIB,” katanya.

Menurutnya, penyebab runtuhnya jembatan yang berada di atas sungai setinggi 20 meter ini diperkirakan karena usianya yang sudah ratusan tahun dan lapuk karena curah hujan tinggi. “Faktor usia jembatan ini karena sudah tua kami fikir menjadi penyebab utama, pondasinya juga sudah tergantung dari tanah, ditambah lagi karena curah hujan deras beberapa waktu terakhir,” kata dia.

Ia mengatakan, jembatan tersebut sudah ada sejak jaman penjajahan yang kemudian terus diperbaiki secara manunggal oleh masyarakat setempat. “Untuk masyarakat yang terdampak langsung, ada 200 Kepala Keluarga di sekitar Jembatan, namun kami perkirakan ada sekitar 2.000 orang yang setiap hari melintas di tempat ini,” kata dia.

Wardi menjelaskan, jembatan yang biasa disebut Jembatan Gantiang di Jalan Simpang Jambak Gantiang itu setiap harinya umumnya dilalui warga yang berangkat sekolah dan bertani. “Kasihan anak-anak kami, baik yang akan pergi sekolah atau mengaji, mereka kini terpaksa harus memutar jalan sejauh dua kilometer, begitu juga warga yang bertani,” kata dia.

Ia mengatakan, dinas terkait dari Pemerintahan Kabupaten Agam sudah melakukan pengecekan ke lokasi dan menjanjikan pambangunan baru jembatan. “Kita berharap, lima belas hari ini jembatan sudah ada dan bisa digunakan kembali oleh masyarakat,” kata dia.

Jembatan Gantiang ini juga menjadi akses jalan warga menuju Lapas Pemasyarakatan Bukittinggi di Biaro, Kecamatan Ampek Angkek. Saat ini, warga di Jorong Surau Lauik melakukan gotong royong dengan menutupi jembatan yang jebol serta membersihkan reruntuhan di sekitar lokasi kejadian. (ant)

Exit mobile version