Disindir karena Suka Joget, Prabowo Subianto: Kalau Ada Gagasan Terus Joget tidak Boleh?

Berpolitik dengan gaya kaku dan cenderung formal menurutnya sudah tidak relevan lagi pada saat sekarang ini.

Ketua Umum Gerindra dan Presiden Indonesia terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto. (Foto: Dok. Grandyos Zafna/detikcom)

Ketua Umum Gerindra dan Presiden Indonesia terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto. (Foto: Dok. Grandyos Zafna/detikcom)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto tidak terlalu menanggapi sindiran dari sejumlah politisi atau lawan politiknya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang menyebut dirinya suka berjoget ketimbang menyampaikan gagasan atau pandangan.

Bagi Prabowo Subianto, berpolitik harus dilakukan dengan riang gembira tanpa mengurangi substansi atau tujuan yang ingin disasar.

Berpolitik dengan gaya kaku dan cenderung formal menurutnya sudah tidak relevan lagi pada saat sekarang ini.

“Kalau ada gagasan tapi mau joget tidak boleh? Boleh sih yah? Gagasan gue, boleh gak? Tolong pelajari gagasan saya, pelajari dong. Jangan komentar tanpa dipelajari,” katanya usai mengahdiri Deklarasi Dukungan Relawan Pedagang Indonesia Maju di Jakarta, Jumat (8/12/2023).

Prabowo Subianto tidak menampik bahwa banyak serangan dan hoaks yang dialamatkan dirinya, seperti dituduh menempeleng wakil menteri (Wamen).

“Saya kadang-kadang geleng kepala juga saya. Kadang-kadang saya bagaimana, Pak Jokowi dan ibu (Iriana) diserang juga, ini apa (maksudnya)? Tapi aku lihat, beliau senyum saja tuh Pak Jokowi, karena itu yang ingin mengabdi, berbuat untuk bangsa dan rakyat. Tidak ada tempat untuk perasaan pribadi,” katanya.

Dinukil dari laman Kumparan, Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto menggunakan strategi yang berbeda dengan paslon lainnya dalam Pilpres 2024.

Pada Pilpres 2024, Prabowo kerap diasosiasikan dengan ‘gemoy’. Sebutan itu lantas digunakan oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran untuk mem-branding Prabowo sebagai sosok yang ‘gemoy’.

Gimmick itu pun lantas menuai banyak respons dari berbagai pihak. Bahkan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman menilai ‘gemoy’ adalah gimik yang tidak sehat.

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid angkat bicara mengenai hal itu. Dia menilai sindiran-sindiran itu bentuk tanda iri.

“Yah namanya sindiran tanda iri,” katamya.

Terpisah, Juru Bicara Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Andre Rosiade mengatakan, Prabowo Subianto memerintahkan dan menegaskan kepada seluruh pendukungnya untuk tidak membalas ejekan dan fitnah yang ditujukan kepada diri eks Danjen Kopassus itu.

“Apapun bentuk fitnah, tudingan, hoaks, jogetin saja. Artinya, Pak Prabowo tidak memikirkan itu, kami terus berkampanye secara positif saja,” imbuhnya. (rdr)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version