Feti menambahkan, penggunaan gawai yang berlebihan pada anak dapat memicu terjadinya computer vision syndrome.
Kondisi ini ditandai dengan sindroma mata kering yakni:
- Mata buram.
- Mata merah.
- Pandangan silau.
- Mata terasa tidak nyaman/ seperti ada pasir.
- Mata sering dikucek.
- Mata sering berkedip.
Selain computer vision syndrome, penggunaan gawai yang berlebihan juga dapat memicu efek jangka panjang terhadap kesehatan mata. Efek jangka panjang itu berupa mata minus dan degenerasi makula. Dengan mata minus, anak jadi harus berkacamata atau mengalami penambahan minus yang cepat bagi yang sudah berkacamata.
Sedang, degenerasi makula terjadi ketika bagian retina yang paling peka terhadap cahaya menjadi mudah rusak diduga akibat paparan sinar biru berlebihan. “Mata anak masih tumbuh dan berkembang sampai usia 18. Kesehatan mata anak perlu dijaga karena kelainan pada masa perkembangan mata akan berpengaruh seumur hidup,” kata Feti.
Untuk mencegah terjadinya kerusakan mata, Feti menyarankan penerapan 20-20-20. Yakni, setiap 20 menit menatap layar monitor anak perlu istirahat selama 20 detik. Istirahat mata dapat dilakukan dengan cara menatap benda yang jaraknya 20 kaki (6 meter). (liputan6.com)