JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah telah menyiapkan roadmap menuju era normal baru dengan syarat utama terciptanya herd immunity (kekebalan kelompok).
“Syarat utamanya adalah sudah tercapainya kekebalan kelompok, intensifikasi vaksinasi hingga 2,5 juta dosis/hari, dan kasus baru kurang dari 5 ribu,” kata Menko Airlangga Hartarto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menko Airlangga mengatakan strategi penanganan COVID-19 Indonesia yang menekankan penanganan di hulu maupun hilir terbukti membuahkan hasil yang baik. Hal tersebut tercermin dari nilai Reproduction Number (Rt) sebesar 0,60. Angka ini relatif lebih rendah dibanding Rt global dan negara lain.
“Singapura angkanya masih 1,44, Inggris 0,97, dunia 0,92, Amerika 0,9, India 0,86, Filipina 0,85, Malaysia 0,81. Jadi Indonesia adalah salah satu yang terbaik dalam penanganan COVID-19,” ujar Menko Airlangga.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia berbanding terbalik dengan kasus COVID-19. Pada kuartal kedua, di saat kasus COVID-19 di bawah 100 ribu, maka pertumbuhan ekonomi melonjak ke angka 7,07 persen. Namun pada saat varian Delta masuk, kasus naik ke sekitar 573 ribu dan pertumbuhan ekonomi diperkirakan menurun di sekitar 3,5 sampai 4 persen.
“Selanjutnya di kuartal keempat ini diharapkan bisa tumbuh sekitar 5 persen, karena kita lihat beberapa indikator sudah jauh membaik dan kasus COVID-19 sudah lebih landai,” kata Menko Airlangga.
Tak hanya itu ia mengatakan PPKM, peningkatan testing dan tracing, dan akselerasi vaksinasi berhasil menekan kasus aktif COVID-19 di Tanah Air, yang turun 94,59 persen dari puncak kasus di 24 Juli 2021 serta turun sebesar 53,81 persen dalam dua minggu terakhir.
World Bank pun turut mengapresiasi kecepatan pelaksanaan vaksinasi di Indonesia yang sudah mencapai lebih dari 100 juta dosis. Capaian tersebut menjadikan Indonesia berada di peringkat ke-5 dunia dalam hal jumlah penyuntikan dosis pertama serta berada di peringkat ke-6 dunia dalam jumlah total suntikan vaksinasi COVID-19.
Sedangkan strategi penanganan COVID-19 di hilir dengan Isolasi Terpusat (Isoter) yang memanfaatkan Rusun, Hotel, Asrama Haji, dan Kapal PELNI, disebut Menko Airlangga, sebagai kebijakan yang tidak ditemui di negara lain.
“Isolasi Terpusat adalah di antara isolasi mandiri di rumah dan di rumah sakit. Kita ketahui masyarakat kita tidak semuanya mempunyai rumah yang bisa melakukan isolasi mandiri, sehingga berisiko memunculkan klaster keluarga yang menyebabkan kenaikan kasus,” kata Menko Airlangga.
Namun ia mengingatkan agar masyarakat tetap waspada, sehingga segala pencapaian baik terhadap penanganan COVID-19 dapat dipertahankan dalam rangka transisi dari pandemi menuju endemi. (ant)