Saat usia 0-5 tahun, Alzena menyarankan untuk tidak memberikan HP atau tablet kepada anak, kecuali jika terjadi kondisi darurat. Itu pun harus dilakukan pendampingan. Anak di rentang usia ini harus aktif bermain dan berinteraksi dengan orang lain.
“Yang termasuk kondisi darurat adalah kondisi di mana anak harus duduk tenang dalam waktu lebih dari 30 menit dan tidak memungkinkan bagi anak untuk bergerak bebas,” jelasnya.
6 sampai 10 tahun: Bisa dikenalkan HP untuk menunjang produktivitas, tetapi harus didampingi ketat
Usia 6-10 tahun adalah waktu yang tepat untuk memberi dan mengenalkan HP kepada anak untuk penunjang produktivitas mereka. Alzena mengingatkan meski sudah bisa diberikan ponsel, perlu pendampingan yang ketat untuk penggunaannya. “Masa ini adalah masa terbaik untuk mengenalkan mengenai tanggung jawab menggunakan gadget dan internet. Orang tua harus menjadi sumber bagi anak untuk bertanya dan berdiskusi,” katanya.
Di usia sekolah, anak mungkin memerlukan HP untuk sarana di belajar dan menghasilkan sesuatu. Batas pemakaian HP juga perlu diatur dan tidak boleh lebih dari satu jam per hari.
11 sampai 18 tahun: Bertanggung jawab atas penggunaan HP
Kemudian di usia 11-18 tahun, sudah saatnya anak berlatih bertanggung jawab atas diri dan tindakannya, termasuk penggunaan ponsel. Mereka harus dilatih menjaga perangkat dan membiayai aktivitasnya. Orang tua juga tak lupa membuat aturan khusus untuk waktu aktivitas mereka dengan HP. (kumparan.com)