Sementara dari arah Kota Bukittinggi, letusan Gunung Marapi tidak teramati dengan kondisi kabut tebal saat dentuman terjadi.
Petugas pengamat gunung api (PGA) Marapi, Teguh Purnomo menyebut dalam catatan resminya Gunung Marapi meletus pada jam 06.03 WIB namun tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 31 mm dan durasi sementara ini 56 detik.
“Terdengar suara dentuman, erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat. Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi warga menjauhi kawasan di radius tiga kilometer dari puncak,” kata Teguh.
“Dengan kondisi musim penghujan, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah aliran sungai yang berhulu di puncak Marapi diimbau agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi,” ujarnya.
Petugas PGA juga mencatat terjadi 134 letusan dan 534 hembusan sejak Marapi erupsi pertama kali mengalami erupsi pada Minggu (3/12) lalu.
Aktivitas Marapi mengalami siklus naik turun sepanjang Desember ini dengan menimbulkan korban jiwa 24 orang dari kalangan pendaki gunung yang terjebak saat Marapi mengalami erupsi. (rdr/ant)