Gunung Marapi Erupsi Lagi, Dentuman Keras Kejutkan Warga

Kali ini, diiringi suara dentuman keras yang jelas didengar warga di daerah Kabupaten Agam hingga Kota Bukittinggi.

Letusan Gunung Marapi yang terlihat jelas dari Kabupaten Agam. Gunung api aktif setinggi 2.891 Mdpl itu masih mengalami erupsi di hari ke-20 sejak erupsi awal Desember ini (Antara/HO-Dokumen Pribadi)

Letusan Gunung Marapi yang terlihat jelas dari Kabupaten Agam. Gunung api aktif setinggi 2.891 Mdpl itu masih mengalami erupsi di hari ke-20 sejak erupsi awal Desember ini (Antara/HO-Dokumen Pribadi)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali mengalami erupsi pada Sabtu (30/12/2023) pukul 06.03 WIB.

Kali ini, diiringi suara dentuman keras yang jelas didengar warga di daerah Kabupaten Agam hingga Kota Bukittinggi.

“Seperti suara bom, hanya sekali, berdentum keras sampai anak-anak terbangun terperanjat dari tidurnya.”

“Tidak ada goyangan seperti gempa, hanya dentuman yang sangat jelas terdengar mengagetkan,” kata seorang warga Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Widia (35).

“Dentuman keras dan langsung saya lihat ke arah Marapi dari arah Kecamatan Sungai Puar, terlihat letusan Marapi dengan asap hitam pekat membumbung tinggi,” kata Kepala Desa Bukit Batabuah, Firdaus.

Kecamatan Ampek Angkek, Kecamatan Sungai Puar dan Kecamatan Candung menjadi daerah terdekat di Kabupaten Agam dari puncak Gunung Marapi.

Sementara dari arah Kota Bukittinggi, letusan Gunung Marapi tidak teramati dengan kondisi kabut tebal saat dentuman terjadi.

Petugas pengamat gunung api (PGA) Marapi, Teguh Purnomo menyebut dalam catatan resminya Gunung Marapi meletus pada jam 06.03 WIB namun tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 31 mm dan durasi sementara ini 56 detik.

“Terdengar suara dentuman, erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat. Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi warga menjauhi kawasan di radius tiga kilometer dari puncak,” kata Teguh.

“Dengan kondisi musim penghujan, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah aliran sungai yang berhulu di puncak Marapi diimbau agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi,” ujarnya.

Petugas PGA juga mencatat terjadi 134 letusan dan 534 hembusan sejak Marapi erupsi pertama kali mengalami erupsi pada Minggu (3/12) lalu.

Aktivitas Marapi mengalami siklus naik turun sepanjang Desember ini dengan menimbulkan korban jiwa 24 orang dari kalangan pendaki gunung yang terjebak saat Marapi mengalami erupsi. (rdr/ant)

Exit mobile version