“Selain silaturahmi individu pemain game juga mengasah kemampuan sebagai leader dalam mengambil keputusan pada lingkaran peserta serta menyiarkan bahwa bermain esport tidak selamanya buruk, melainkan ada interaksi sosial,” ungkap Aditya.
Dirut sekaligus Owner Duas Coffee, Wempi Muttaqin menyampaikan, Duas Coffee salah satu ruang bagi siapa pun, sebab kafe yang ia kelola tidak hanya sekadar tempat menikmati kopi, atau bersantai melainkan bisa sebagai ruang untuk berkarya membangun negeri.
Duas Coffee, katanya, mendukung kegiatan turnamen sebagai wadah menjaring generasi milenial yang gemar bermain online. Menurut Wempi, ini salah satu bentuk kegiatan positif yang dapat diikuti oleh generasi milenial untuk menghindari hal-hal yang negatif.
Seperti halnya penyalahgunaan narkotika dan perkelahian antar pemuda, yang nantinya akan berdampak buruk bagi diri sendiri maupun keluarganya.
“Semoga melalui game online ini diharapkan para gamers ini dapat menjadi garda terdepan dalam memerangi penyalahgunaan maupun peredaran narkoba di Kota Padang, agar generasi muda di Padang menjadi generasi muda tangguh tanpa narkoba,” katanya. (*)