Pada kesempatan itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai KSDA Sumbar Antonius Vevri memberikan arahan tata cara pendakian, hingga peraturan pengelolaan pendakian yang diterapkan BKSDA kepada 15 pendaki.
“BKSDA juga meminta para pendaki untuk tidak melakukan pendakian sampai gunung dibuka kembali untuk umum,” ujarnya.
Patroli pengawasan dan pengamanan aktivitas pendakian juga dilaksanakan di pintu masuk jalur pendakian lainnya di antaranya di Nagari (desa) Pariangan, Nagari Aie Angek, Nagari Koto Baru, Nagari Batu Palano yang merupakan pintu masuk jalur pendakian Gunung Marapi.
Selanjutnya Nagari Sikabu pintu masuk jalur pendakian Gunung Sago, Nagari Padang Laweh pintu masuk jalur pendakian Gunung Singgalang, dan Nagari Singgalang pintu masuk jalur pendakian Gunung Tandikat.
Ia menambahkan peristiwa erupsi Gunung Marapi menjadi pelajaran penting terutama dalam menaati aturan yang dikeluarkan pemangku kepentingan terkait. Termasuk kesiapan pengelolaan wisata pendakian.
Mulai dari sistem pemesan dan verifikasi manifes data pendaki, mekanisme perlindungan asuransi, pembatasan kuota pengunjung dan waktu pendakian, pemasangan rambu-rambu larangan serta papan petunjuk agar akuntabilitas BKSDA. (rdr/ant)