Repro: Masa Depan Indonesia Ada di Tangan Pemilih Pandai

Indonesia memerlukan pemimpin yang memahami percaturan geopolitik internasional.

Juru bicara (Jubir) Kancane Gibran Gaes (KGG), Imelda Yuniati (kiri) dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka (kanan) saat bertemu. (Foto: Dok. Repro)

Juru bicara (Jubir) Kancane Gibran Gaes (KGG), Imelda Yuniati (kiri) dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka (kanan) saat bertemu. (Foto: Dok. Repro)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Tantangan geopolitik yang muncul dalam era globalisasi, menjadi faktor yang sangat memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan kebijakan investasi di seluruh dunia.

Seorang pemimpin bangsa harus memiliki visi global untuk menghadapi hal tersebut agar dapat menempatkan Indonesia di posisi terhormat di dunia.
Sejalan dengan isu tersebut serta gerakan moral dengan tanda pagar (tagar) #PemiluDamaiPemiluPandai yang digagas Relawan Prabowo (REPRO) beberapa waktu lalu.

Juru bicara (Jubir) Kancane Gibran Gaes (KGG), Imelda Yuniati mengatakan, Pemilu Damai Pemilih Pandai adalah sebuah gerakan yang dapat memberikan literasi bagi para calon pemilih di Pemilu 2024 mendatang.

Terkait Geopolitik, katanya, bisa menciptakan ketidakpastian dalam hubungan ekonomi antar negara.

Menurutnya, konflik dan ketidakpastian politik di suatu wilayah dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan menimbulkan risiko bagi investasi.

“Seperti perang dagang antara dua kekuatan besar Amerika Serikat dan Tiongkok, pasti berdampak pada sektor ekonomi dan investasi Indonesia. Belum lagi ancaman terorisme, ketidakstabilan politik dalam negeri dan konflik bersenjata di wilayah sekitar Indonesia,” katanya via keterangan tertulis, Rabu (3/1/2024).

“Semua itu dapat menjadikan kawasan tidak aman, sehingga tidak kondusif untuk investasi jangka panjang,” sambung Imelda.

Imelda mengatakan, KGG merupakan cikal bakal dari Relawan Jokowi dan menjadi pendukung Gibran saat pelaksanaan pemilihan Wali Kota Solo.

Ia melihat Indonesia memerlukan pemimpin yang memahami percaturan geopolitik internasional.

Sosok pemimpin tersebut, katanya, juga harus mampu mengubah ancaman dan tantangan geopolitik internasional ini menjadi manfaat bagi bangsa dan negara.

“Inilah mengapa, gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai atau #PDPP yang lahir dari rahim demokrasi Indonesia menjadi sangat penting”.

“Pemilu damai hanya dapat terwujud jika semua pemangku kepentingan mau berpartisipasi membentuk pemilih pandai,” lanjut perempuan yang juga diamanahkan sebagai Korlap pencalonan Gibran sebagai Cawapres itu.

Ia mengatakan, masa depan Indonesia di dunia internasional, sama-sama ditentukan oleh pemilih pandai. Seperti misalnya, saat menentukan pemimpin bangsa, harus pandai dalam memilih.

“Menjamin masa depan Indonesia di dunia internasional, kita perlu pemimpin yang wawasannya kelas dunia, tegas, visioner, dan sudah terbukti nasionalismenya. Ia harus mampu membawa Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju,” kata perempuan asal Surakarta, Jawa Tengah (Jateng) itu.

Sosok pemimpin seperti yang dimaksud, kata Imelda, ada pada diri Prabowo Subianto.

“Prabowo Subianto adalah pilihan paling ideal demi mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, sedangkan Gibran Rakabuming Raka menjadi pasangan ideal bagi Prabowo Subianto karena mewakili golongan muda sebagai generasi penerus Indonesia dalam menuju Indonesia Emas,” katanya.

Salah satu hal yang harus diperhatikan pada era Industry 4.0 dan Society 5.0 adalah kehadiran dari kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

Saat ini, Indonesia sudah memiliki Visi Indonesia Digital 2045 yang didasarkan kepada analisis terhadap identifikasi isu relevan, perkembangan tren teknologi, peluang, serta pertimbangan terhadap dampak ekonomi, sosial, dan budaya dalam penyelenggaraan transformasi digital.

Rencana Induk Pengembangan Industri Digital Indonesia dan Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030 juga sudah dipersiapkan oleh pemerintahan presiden Joko Widodo.

“Semua itu dirancang dengan memerhatikan prioritas pembangunan pada berbagai bidang digital yang ada. Namun, untuk menyukseskannya, program upskilling harus dilakukan demi mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang mumpuni,” katanya.

Sebelumnya, kata Imelda Prabowo Subianto pernah mengatakan akan melanjutkan kebijakan-kebijakan Joko Widodo.

“Apa yang sudah baik, kita lanjutkan. Apa yang belum sempurna, kita perbaiki,” kata Imelda menirukan ucapan Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

Ia menilai, keberhasilan Indonesia di masa depan, ditentukan oleh keputusan yang diambil oleh anak muda saat ini.

Gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai atau #PDPP mengajak generasi muda, baik milenial maupun Gen Z untuk bijak dalam memilih pemimpin masa depan.

“Milenial dan Gen Z memegang kunci masa depan bangsa Indonesia. Kami meyakini bahwa seorang pemimpin yang memiliki visi besar dan kemampuan adaptasi tinggi demi menjawab tantangan global sangat diperlukan bagi Indonesia, setidaknya untuk 10 tahun ke depan dan Prabowo Subianto adalah jawabannya,” tuturnya. (rdr)

Exit mobile version