PADANG, RADARSUMBAR.COM – Usai pandemi COVID-19, angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumatera Barat (Sumbar) sempat alami penurunan. Untuk mendongraknya kembali, dibutuhkan upaya promosi yang kuat. Influencer adalah kunci utama pendongkrak angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di zaman sekarang.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sumbar Teddy Alfonso, yang juga seorang profesional di bidang akuntan publik.
Menurut dia, pegiat pariwisata saat ini penting mempertimbangkan keterlibatan influencer dalam upaya promosi pariwisata, dalam hal ini memancing agar para wisman melirik Ranah Minang sebagai destinasi wisata.
Ini juga mengingat, sejak 2023, digerakkan Visit Beautiful West Sumatera, dalam rangka meningkatkan angka kunjungan wisatawan yang dampaknya bisa dirasakan oleh multisektor di Sumbar.
“Perlu kita ketahui bersama, sektor pariwisata merupakan sektor unggulan di Sumbar. Pariwisata tentunya sangat mempengaruhi pertumbuhan sektor lainya secara positif. Jika kita ingin meningkatkan ekonomi Sumbar, mendorong industri parawisata merupakan hal penting yang perlu dilakukan. Akan tetapi menurut data yang disajikan pada dokumen Sumatera Barat dalam Angka 2023, terlihat fluktuasi kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumbar dari 2018 hingga 2022 yang cenderung menurun,” ujar Teddy.
Dilihat dari angka yang disajikan dalam data tersebut, dirincikan Teddy, diketahui pada 2018 angka kunjungan wisman mencapai 54,369 orang, 2019 mencapai 61,131 orang, 2020 mencapai 11,258 orang, 2021 data tidak tersedia, dan 2022 mencapai 4,142 orang.
“Dampak pandemi sangat terasa pada sektor pariwisata, dan untuk pulih dari penurunan kunjungan, kita perlu merancang strategi pemasaran yang lebih kreatif dan inovatif. Pada momen saat ini, influencer dapat menjadi kunci utama untuk memperkenalkan kembali keindahan dan daya tarik Sumbar kepada audiens global,” ujar Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) yang saat ini juga menjadi calon legislatif DPR RI Sumatera Barat Dapil 1 itu.
Teddy menekankan, influencer memiliki kekuatan untuk menciptakan konten yang menarik dan autentik, yang mampu memantik wisman berkunjung.
“Influencer yang didominasi oleh anak muda memiliki pengaruh yang signifikan di era digital. Mereka bisa memberikan pandangan langsung tentang pengalaman di Sumbar, menjembatani hubungan antara destinasi pariwisata dan calon wisatawan. Influencer saat ini menjadi role model masyarakat, baik lokal maupun mancanegara,” tambahnya.
Pemerintah daerah, pelaku pariwisata, dan influencer, ditegaskan, wajib berkolaborasi lebih erat. Kolaborasi ini akan menciptakan kampanye promosi yang lebih efektif.
“Kita harus bersama-sama membangun citra positif dan memperkenalkan kembali Sumatera Barat sebagai destinasi yang aman dan menarik,” sebutnya lagi.
Dengan melibatkan influencer sebagai mitra strategis, Teddy yakin kunjungan wisman ke Sumbar dapat pulih, bahkan melebihi tingkat sebelum pandemi, yang nantinya bisa membawa dampak positif pada sektor pariwisata dan ekonomi daerah.
“Jika nanti diamanahkan sebagai dewan perwakilan rakyat Sumbar di Senayan, pastinya aktivasi industri pariwisata menjadi prioritas utama kita, karena sama-sama kita ketahui Sumbar memiliki alam yang indah serta budaya unik,” pungkasnya. (rdr)