Untuk program penyediaan bibit bersertifikat, pihaknya saat ini tengah berupaya merampungkan perizinan guna mendatangkan 300 ribu bibit bersertifikat siap tanam.
“Nantinya bisa diperoleh dari PTPN IV Regional V, dan tidak harus menjadi mitra (untuk mendapatkan bibit sawit bersertifikat). Program ini In shaa Allah akan kami laksanakan secara berkelanjutan sehingga cita-cita kita dalam meningkatkan produktivitas sawit rakyat dapat tercapai,” katanya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, dr Harrison yang turut hadir dalam pembukaan workshop yang dilaksanakan di Hotel Aston Pontianak tersebut mengapresiasi PTPN IV yang telah menjadi mitra pembangunan yang strategis bagi Pemprov Kalbar.
Pihaknya menaruh harapan besar agar perusahaan ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat di sekitar kawasan perkebunan.
“Serta bisa membantu pemerintah program pemerintah seperti menekan angka stunting dan kemiskinan ekstrem,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan), Andi Nur Alamsyah mengatakan persoalan peremajaan sawit saat ini adalah tata kelola yang belum efisien.
Untuk mempercepat realisasi program tersebut, pihaknya saat ini tengah mempersiapkan permentan baru untuk mengurangi hambatan-hambatan yang selama ditemui di lapangan.
Aturan baru ini akan mencabut aturan lama yang selama ini dianggap belum secara maksimal dalam mengefektifkan tata kelola sawit, khususnya yang berkaitan dengan program PSR.
“Nanti akan ada permentan yang menyatukan, mulai dari PSR, sarpras (sarana dan prasarana perkebunan), SDM, hingga ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil), dalam satu permentan,” katanya.
Dalam Peraturan Mentan yang tengah digodok tersebut, lanjutnya, cukup dengan satu kali verifikasi sehingga lebih mudah dan efisien.
Lewat Peraturan Mentan baru ini juga akan memudahkan pekebun dalam mengakses bantuan yang ada di Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Kolaborasi dengan PTPN IV PalmCo menurutnya juga menjadi penentu suksesnya program PSR.
“Kita harapkan sinergi dengan PTPN, sehingga PTPN tidak hanya mengurusi dirinya sendiri tapi juga plasma yang harus terus dikuatkan,” imbuhnya. (rdr)