JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa bantuan pangan yang disalurkan pemerintah, merupakan upaya dalam rangka menanggulangi krisis pangan yang saat ini tengah melanda dunia.
Menurutnya, keberhasilan program pemerintah yang berbasis pada peningkatan kesejahteraan masyarakat seperti beras bantuan pangan itu sudah semestinya menjadi perhatian khusus seluruh pihak yang terkait.
“Saat ini di semua negara tengah dilanda oleh krisis pangan, hal itu tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tapi juga di seluruh dunia. Oleh sebab itu, rakyat kita bantu dengan penyaluran beras bantuan pangan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Dan itu sudah kita anggarkan agar dapat dilaksanakan sampai dengan Juni 2024nanti”, kata Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja dan kegiatan penyaluran beras Bantuan Pangan di Sleman dan Bantul, Selasa (30/1/2024).
Sementara langkah Perum Bulog dalam melaksanakan penyaluran beras Bantuan Pangan ke masyarakat di Yogyakarta mendapatkan apresiasi serta dukungan dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Dalam kesempatan yang sama, Sri Sultan Hamengkubuwono X memberikan apresiasi kepada Bulog atas bantuan pangan yang diterima masyarakat Yogyakarta sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat.
Menurutnya, program beras bantuan pangan itu memberikan dampak yang signifikan untuk menahan laju kenaikan harga pangan pokok di tingkat konsumen. Dirinya pun menekankan bahwa program peningkatan kesejahteraan masyarakat seperti bantuan pangan itu perlu dilanjutkan mengingat banyaknya manfaat yang diterima masyarakat.
“Saya mendukung adanya program bantuan pangan yang dilaksanakan oleh Bulog itu. Saya rasa program itu sangat penting kehadirannya bagi masyarakat, selain karena banyaknya masyarakat yang terbantu, program itu juga saya kira dapat memberikan dampak yang signifikan untuk menahan laju kenaikan harga beras,” jelasnya.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi yang hadir mendampingi Presiden menjelaskan bahwa program beras bantuan pangan yang disalurkan oleh Bulog ke masyarakat itu merupakan langkah yang efektif dalam melakukan stabilisasi harga pangan.
Menurutnya, program penyaluran beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mampu menahan gejolak harga ke tingkat yang lebih tinggi.
“Saya tadi malam melakukan meeting dengan penggilingan padi yang ada di Yogyakarta, mereka menyampaikan saat ini harga gabah sedang tinggi yakni di atas Rp8.000,- per kilogram. Sehingga kalo untuk jadi beras, apabila tidak ada program beras CBP dan beras SPHP ini harganya bakal melonjak di angka Rp18.000,- sampai dengan Rp20.000,- per kilogramnya. Jadi bisa kita lihat, betapa program-program pemerintah itu terbilang cukup baik dalam menahan gejolak harga pangan yang ada saat ini,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum Bulog Sonya Mamoriska Harahap menerangkan bahwa program beras bantuan pangan ini adalah salah satu upaya pemerintah dalam menjaga kemampuan daya beli masyarakat yang rentan terdampak kenaikan harga pangan. Dirinya menekankan bahwa dengan adanya penyaluran beras bantuan pangan ini diharapkan masyarakat penerima bantuan memiliki pos anggaran untuk membelanjakan keperluan rumah tangga lainnya.
“Program bantuan pangan itu merupakan bentuk kepedulian pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat, sehingga diharapkan masyarakat penerima bantuan memiliki anggaran untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga lainnya. Dan, sebagaimana yang kami maksudkan sejak awal, program Bantuan Pangan ini terbukti memiliki kontribusi yang cukup luas manfaatnya bagi rumah tangga masyarakat,” tuturnya.
Salah satu warga yang menerima bantuan pada kegiatan itu, Yantini (56 th) warga Kelurahan Guwosari yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual gorengan mengungkapkan bahwa dirinya merasa terbantu setiap kali menerima bantuan pangan itu.
Lebih jauh lagi, dirinya memiliki harapan agar program beras bantuan pangan itu bisa terus berlangsung karena membantu keluarganya untuk meringankan beban pengeluaran pokok setiap bulannya.
“Alhamdulillah saya mendapatkan bantuan pangan beberapa bulan ini, saya sekeluarga terbantu sekali dengan adanya program itu. Uang yang tadinya buat beli beras bisa saya gunakan untuk modal saya berjualan gorengan. Semoga ke depannya bantuan seperti ini masih tetap ada ya,” ucapnya. (rdr/infopublik)
Komentar