Ruang Digital Kunci Penting Edukasi Politik kepada Generasi Muda

Dalam pemilu 2024, lebih dari 60 persen pemilih berasal dari kelompok usia yang aktif di ruang digital.

CIBINONG, RADARSUMBAR.COM – Anggota Komisi 1 DPR RI, Anton Sukartono Suratto mengungkap partisipasi masyarakat dalam pemilu, terutama dari kalangan milenial dan generasi Z.

Dengan 113 juta pemilih pemula dari total 204 juta pemilih di Indonesia, ruang digital menjadi kunci penting dalam memberikan edukasi politik kepada generasi muda.

“Dalam pemilu 2024, lebih dari 60 persen pemilih berasal dari kelompok usia yang aktif di ruang digital. Media sosial (medsos) menjadi wajah baru politik, memberikan dampak baik dan buruk. Oleh karena itu, literasi digital menjadi krusial untuk menjaga keamanan ruang digital,” kata Anton, Senin (5/2/2024).

Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), pengguna internet di Indonesia mencapai 70 persen dari populasi, dan sebanyak 167 juta adalah pengguna aktif medsos.

“Saya mengajak masyarakat untuk bijak dalam menggunakan ruang digital dan waspada terhadap konten hoaks yang dapat merusak suasana aman pada Pemilu,” katanya.

Dewan Pengawas (Dewas) Perusahaan Film Nasional (PFN), Rosarita Niken Widiastuti mengatakan, Pemilu damai merupakan cermin kualitas demokrasi.

Ia juga membahas peran media digital dalam menyebarkan informasi dan pentingnya pendidikan politik untuk mencegah penyebaran hoaks.

“Pemilu damai mencerminkan stabilitas politik nasional. Melalui pendidikan politik yang baik, Masyarakat dapat menghindari hoaks dan kekerasan, menjaga stabilitas serta memastikan pemilu berjalan dengan damai,” katanya.

Tokoh Masyarakat Kabupaten Bogor, Dede Chandra Sasmita memberikan perspektif tentang pentingnya mencerdaskan informasi di ruang digital.

Ia mengajak masyarakat untuk bersikap bijak dalam bermedia sosial, hindari menyebarkan konten tanpa verifikasi, dan hindari kampanye negatif.

“Pemilu itu indikator terciptanya kualitas demokrasi. Dalam era digital, kita harus menghindari penyebaran hoaks dan menjaga ruang digital tetap sehat,” tegas Dede Chandra Sasmita.

Diskusi Publik ini memberikan wawasan yang luas tentang tantangan dan peluang pemilu di era digital.

Para pembicara memberikan saran dan solusi, termasuk peran aktif pemerintah dan lembaga terkait dalam menjaga keamanan dan kesehatan ruang digital menjelang Pemilu 2024.

Semua pihak diharapkan dapat bersama-sama mewujudkan pemilu yang damai dan ruang digital yang aman. (rdr)

Exit mobile version