JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Lembaga riset asal Amerika Serikat (AS), Aiddata, mengungkap aliran dana yang disebut sebagai utang terselubung China ke Indonesia. Laporan yang dirilis September lalu itu, me-review penyaluran pembiayaan China melalui sejumlah proyek ke berbagai negara, pada rentang 2000-2017.
Dalam hasil riset berjudul ‘Banking on the Belt and Road: Insights from a new global dataset of 13,427 Chinese Development Projects’ itu, Aiddata menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari 25 negara penerima utang terselubung terbesar dari China.
Bahkan mengutip data di laporan setebal 166 halaman tersebut, Indonesia yang terbesar di antara negara-negara Asia Tenggara. “Utang sebesar itu bagian dari strategi China untuk merealisasikan keinginannya mewujudkan jalur sutera baru atau yang dikenal dengan Belt and Road Initiative (BRI),” tulis laporan tersebut, dikutip Kamis (14/10).
Dana yang diterima Indonesia dari China melalui skema ODA (Official Development Assistance), mencapai USD 4,42 miliar. Sedangkan yang diterima melalui skema OOF (Other Official Flows) lebih besar lagi, yakni USD 29,96 miliar.
Sehingga jika ditotalkan, utang terselubung yang disalurkan China ke Indonesia pada periode 2000-2017 mencapai USD 34,38 miliar atau dengan kurs saat ini setara Rp488,9 triliun. Jumlah ini hampir 18 persen dari total belanja APBN 2021 yang mencapai Rp2.750 triliun.
ODA atau Official Development Assistance merupakan penyaluran pembiayaan ke negara-negara berkembang dari lembaga resmi atau negara, dengan tujuan tujuan meningkatkan pembangunan ekonomi negara tersebut. Utang dalam skema ODA, bersifat lunak (concessional) dan memiliki komponen grant minimal 35 persen.
Sedangkan OOF atau Other official Flows, yaitu segala bentuk penyaluran dana dari pemberi pinjaman ke negara-negara berkembang, di luar kategori ODA.
ilai utang terselubung yang diungkap lembaga riset Aiddata itu, bahkan melampaui yang tercatat sebagai utang resmi China ke Indonesia. Mengutip statistik utang luar negeri per Juli 2021 yang diterbitkan Bank Indonesia (BI), utang yang disalurkan China ke Indonesia ‘hanya’ USD 21,12 miliar atau setara Rp 300,3 triliun. (kumparan.com)