Kemudian sekolah yang rusak berat sebanyak 37 unit, dan rusak sedang 49 unit. Selama masa tanggap darurat, sekolah diliburkan di Kecamatan Tigo Nagari.
Tidak itu saja, gempa juga mengakibatkan 1.862 rumah dan fasum rusak. Terdiri dari 689 unit rusak berat, rusak sedang 221 unit, dan rusak ringan 390 unit
Wakil Ketua V Karang Taruna Pasaman, Ulul Azmi, Rabu (2/3/2022) mengatakan sejak hari pertama gempa sampai saat ini, pihaknya masih bersiaga dan terus menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Bantuan-bantuan tersebut datang dari berbagai donatur. “Juga saya menghimbau kepada kita semua, kolega, masyarakat, perusahaan dan organisasi masyarakat untuk mari saling bahu membahu membantu saudara kita yang membutuhkan. Apa pun bantuan dari kita sangat berarti bagi mereka,” tuturnya.
Ia menjelaskan saat ini pengungsi membutuhkan tenda, tikar, baju layak pakai, pakaian anak-anak, obat-obatan dan tenaga kesehatan, susu anak-anak. Lalu penambahan tim trauma healing untuk membangkitkan semangat anak-anak agar traumanya terhadap gempa bisa segera pulih. “Kami terjun ke lapangan langsung bersama teman-teman Karang Taruna Pasaman. Mereka para pengungsi senang saat diberi bantuan, walau tidak banyak, tapi mereka butuh,” terang Ketua Forum Insinyur Muda PII Riau yang juga tokoh muda Sumbar asal Pasaman. (rdr-007)

















