Apabila satu atau gabungan beberapa pondok pesantren mempunyai 1.000 hingga 2.000 santri, dan bisa memenuhi kebutuhan secara mandiri tanpa harus membeli ke luar, maka telah memberikan sumbangsih dalam menekan laju inflasi.
Program ketahanan pangan kolaborasi antara BI dan pondok pesantren di Sumbar tersebut diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan pesantren saja, namun juga membantu dan memberdayakan masyarakat sekitar.
“BI juga berharap komoditas yang dihasilkan ini ke depannya bisa dikirim ke provinsi lain atau perdagangan antardaerah,” harapnya.
Bentuk dukungan yang diberikan BI kepada pondok pesantren melalui PSBI yakni lebih kepada penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan). Diharapkan satuan pendidikan keagamaan itu bisa mandiri dalam hal ketahanan pangan.
Selain itu, BI juga memberikan pendampingan, manajemen keuangan serta pelatihan ketahanan pangan kepada pondok pesantren yang telah bekerja sama dengan instansi tersebut. (rdr/ant)

















