Pasangan nomor urut 2 ini optimis bahwa sinergi antara masyarakat, aparat penegak hukum, dan lembaga penyelenggara pemilu akan menjadi kunci utama keberhasilan dalam menjaga kedamaian selama proses Pilkada berlangsung.
Menurut Sowa’a Laoli, keberadaan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) sebagai penyelenggara yang profesional menjadi faktor penting dalam mewujudkan Pilkada yang demokratis dan bebas dari konflik.
Sementara itu wawancara terpisah dengan Martinus Lase, calon Wakil Wali Kota Gunungsitoli, menambahkan bahwa peran KPU dan Bawaslu sangat vital dalam memastikan proses pemilu berjalan dengan transparan dan berintegritas.
“Kami sangat menghargai kinerja KPU sebagai penyelenggara teknis dan Bawaslu sebagai pengawas dalam menjaga netralitas serta profesionalisme selama tahapan Pilkada.”
“Kami yakin dengan dukungan dan pengawasan yang baik, Pilkada di Gunungsitoli akan berlangsung sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan,” jelasnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Gunungsitoli periode 2014-2019 itu menegaskan bahwa seluruh pihak harus saling menjaga dan menghormati proses demokrasi yang sedang berlangsung.
Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa dengan kebersamaan dan kerja sama yang baik antara seluruh komponen masyarakat serta aparat hukum, suasana pemilu damai dapat terwujud di Gunungsitoli.
“Kami berkomitmen untuk berkompetisi secara sehat dan damai. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh pihak menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Gunungsitoli, sehingga proses demokrasi ini bisa berjalan dengan baik dan kondusif,” ungkapnya menutup. (rdr-tanhar)