“Dan menyelamatkan kaum ibu serta anak-anak sebagai generasi masa depan bangsa,” terang perempuan yang mengemban pendidikan terakhir yakni Magister Managemen Kesehatan (S2).
Fatinasa juga menyoroti pentingnya edukasi kesehatan bagi masyarakat. Mencegah lebih baik daripada mengobati.
“Karena itu, kami akan menggiatkan kampanye pola hidup sehat dan peningkatan gizi masyarakat, serta membuka informasi terkait lapangan pekerjaan di kota ini,” ungkapnya.
Terkait peran Golkar di Kepulauan Nias secara khusus di Kota Gunungsitoli, Fatinasa kelahiran Lahewa, 8 Agustus 1962 itu menegaskan komitmen partainya untuk membangun sistem kesehatan yang terintegrasi.
Ketika ditanya tentang tantangan yang dihadapi, Fatinasa mengakui bahwa keterbatasan anggaran dan infrastruktur menjadi kendala utama.
“Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami untuk mencari solusi kreatif, termasuk menjalin kemitraan dengan pihak swasta dan lembaga donor,” tegasnya.
Menutup wawancara, Fatinasa Zalukhu menyampaikan harapannya untuk Golkar dan Gunungsitoli. “Di usia 60 tahun, semoga Golkar semakin bijak dalam mengambil keputusan.”
“Untuk Gunungsitoli, mari kita wujudkan kota sehat yang menjadi model bagi daerah lain di Indonesia,” tutupnya. (rdr-tanhar)