“Dari Pabrik Indarung I inilah semen dikirim ke seluruh Nusantara ketika itu, karena belum ada Indonesia. Tahun 1999, semua Kiln Indarung I disetop karena emisinya sudah tinggi dan tidak ekonomis. Dan ketika itu juga, Semen Padang sudah ada pabrik Indarung II/III, IV dan V,” katanya.
Terkait penetapan Cagar Budaya Kawasan Pabrik Indarung I Semen Padang, Oktoweri menyampaikan bahwa itu baru dilakukan tahun 2022.
Dalam waktu 3 bulan, Kawasan Indarung I Semen Padang telah mendapatkan Cagar Budaya Peringkat Provinsi. Dan, sekarang sudah mencapai ke tahap Cagar Budaya Nasional.
“Alhamdulillah, ini juga berkat dukungan stakeholder, yaitu Pemko Padang dan Pemprov Sumbar,” ujarnya.
Tahun 2023, tambah Oktoweri, Semen Padang akan siapkan sarana dan prasarana untuk Kawasan Pabrik Indarung I, termasuk pendaftaran World Heritage, serta pendaftaran Memori of The World yang prosesnya diperkirakan mencapai 2 tahun.
“Ini mimpi kami. Mohon dukungan untuk kami,” kata Oktoweri. (rdr)





















