“Jadi itu menandakan bahwa tingkat kesadaran masyarakat menggunakan QRIS sudah meningkat,” kata dia.
Dengan target 12 juta pengguna QRIS di Sumbar, tantangan terbesar Bank Indonesia itu terhadap kasir-kasir yang tidak mau ribet dan inginnya pembayaran secara tunai.
“Nah untuk itu kita berusaha ke depannya untuk mendidik atau lebih meningkatkan edukasi terhadap kasir-kasir di sejumlah warung-warung, toko yang ada di Sumbar ini untuk lebih meningkatkan sistem pembayaran menggunakan QRIS,” kata dia.
Ia mengungkapkan seperti di daerah Jawa contoh daerah Bogor misalnya, penggunaan QRIS ini malah ditawarkan oleh para kasir-kasir toko untuk menggunakan QRIS dalam transaksi pembayaran.
“Oleh sebab itu kita akan terus berupaya dalam mensosialisasikan dan mengedukasi penggunaan QRIS di Sumatera Barat, bagaimana masyarakat jadi terbiasa meningkatkan kesadaran dalam penggunaan QRIS ini,” pungkasnya. (rdr/mc)