“Wisatawan ini umumnya belanja menggunakan QRIS. Jumlahnya (pengguna QRIS) juga lumayan besar,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Endang mengatakan salah satu tantangan untuk mencapai target penggunaan 12,3 juta QRIS ialah para kasir di toko masih enggan menggunakannya, dan lebih memilih pembayaran tunai.
“Kasir ini kadang-kadang mereka maunya pembayaran tunai. Tapi, ke depan akan kami edukasi untuk menggunakan QRIS,” ujarnya.
Secara umum, eks Deputi Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta tersebut mengatakan pengguna QRIS pada 2023 di provinsi setempat mengalami peningkatan drastis hingga 154 persen.
Peningkatan penggunaan QRIS merupakan hasil kerja keras 26 bank umum dan dua instansi nonbank.
“Pengguna QRIS meningkat luar biasa dengan total pengguna 8,3 juta orang pada 2023,” kata dia. (rdr/ant)