Sementara itu, pakar sekaligus akademikus dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas Virtuous Setyaka mengkritisi masih ada jalinan hubungan kerja sama yang terbangun antara Indonesia dan Israel, misalnya di sektor perdagangan.
Meskipun itu bersifat bisnis dan bukan antarkedua negara, menurut dia, seharusnya hal itu dicegah apabila Indonesia menunjukkan sikap yang tegas.
“Selain menggalang kekuatan kolektif banyak negara di tingkat internasional, Indonesia juga harus benar-benar memutus semua hubungan dengan Israel,” tegas dia.
Menurut dia, cukup ironis ketika Indonesia selalu menyuarakan kemerdekaan Palestina dari jajahan Zionis Israel. Namun, di sisi lain hubungan perdagangan masih terus berlangsung.
“Walaupun itu bersifat business to business, bukan government to government, faktanya masih diizinkan Pemerintah,” ujarnya. (rdr/ant)