PADANG, RADARSUMBAR.COM – Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) menekankan pentingnya provinsi setempat menyiapkan manajemen ekonomi kebencanaan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.
“Kita harus memiliki manajemen ekonomi bencana karena ini sangat penting,” kata Kepala BI Sumbar Mohamad Abdul Majid Ikram di Padang, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Kepala BI Sumbar mengingat Ranah Minang masuk ke dalam kawasan cincin api (ring of fire) atau kawasan yang rawan terdampak bencana alam.
Apalagi, pada Mei 2024 dua kabupaten dan satu kota di Provinsi Sumbar dilanda banjir lahar dingin Gunung Marapi, dan banjir bandang yang berasal dari Gunung Singgalang yang menyebabkan kerusakan parah di sektor pertanian.
Oleh karena itu, sambung Majid, Pemerintah Provinsi Sumbar kabupaten dan kota perlu menyiapkan skenario manajemen ekonomi yang berbasis kebencanaan. Untuk menerapkan konsep itu, BI menyarankan agar pemangku kepentingan mencontoh Jepang yang dinilai berhasil dalam hal manajemen ekonomi kebencanaan.