Blak-blakan Bank Indonesia Soal Pertumbuhan Ekonomi Sumbar

Gedung Bank Indonesia Perwakilan Sumbar. (dok. wikipedia)

Gedung Bank Indonesia Perwakilan Sumbar. (dok. wikipedia)

PADANG, RADARSUMBAR.COMBank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) melaporkan pertumbuhan ekonomi di Ranah Minang pada triwulan II 2024 didorong oleh lapangan usaha perdagangan, pergudangan hingga transportasi.

“Sektor perdagangan tercatat tumbuh 5,11 persen secara year on year (yoy) atau meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,47 persen (yoy),” kata Kepala BI Kantor Perwakilan Sumbar, Mohamad Abdul Majid Ikram, Sabtu (10/8/2024) siang.

Hal tersebut disampaikan Kepala BI Sumbar terkait akselerasi ekonomi di Ranah Minang pada triwulan II 2024 yang tumbuh positif sebesar 4,71 persen secara yoy. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2024 sebesar 4,39 persen.

Abdul Majid mengatakan pertumbuhan di sektor perdagangan sejalan dengan hasil survei liaison yang dilakukan BI setempat di mana permintaan domestik khususnya di sektor perdagangan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Selanjutnya pertumbuhan lapangan usaha transportasi dan pergudangan tercatat meningkat dari 5,63 persen (yoy) pada triwulan I 2024 menjadi 5,81 persen (yoy). Hal ini sejalan dengan pertumbuhan jumlah kargo di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) yang meningkat.

“Peningkatan kedua lapangan usaha ini karena adanya momentum Idul Fitri dan Idul Adha 1445 Hijriah, serta periode libur semester sekolah yang mendorong aktivitas ekonomi serta pariwisata di Sumbar,” katanya.

Dengan pertumbuhan tersebut sektor perdagangan memiliki andil sebesar 0,85 persen diikuti transportasi dan pergudangan sebesar 0,63 persen dan informasi dan komunikasi 0,54 persen.

Di sisi lain, meskipun pada triwulan II 2024 Provinsi Sumbar dilanda bencana alam yang mengakibatkan jalan utama Padang-Bukittinggi terputus, pemerintah bergerak cepat melakukan perbaikan infrastruktur.

“Dampaknya lapangan usaha konstruksi di triwulan II 2024 tumbuh sebesar 5,77 persen atau lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,76 persen secara yoy,” tuturnya. (rdr/ant)

Exit mobile version