Bertemu Dubes Indonesia untuk Vietnam, Braditi Moulevey Bahas Investasi dan Pembangunan Berbagai Aspek di Ranah Minang

Tokoh Muda dan Pengusaha Nasional asal Sumatera Barat (Sumbar), Braditi Moulevey (kanan) didampingi istri, Melysa Moulevey (kiri) bertemu dengan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi (tengah) beberapa waktu lalu. Pertemuan keduanya membahas tentang Ranah Minang dan peluang investasi mobil listrik di Sumbar. (Foto: Dok. Tim BM)

Tokoh Muda dan Pengusaha Nasional asal Sumatera Barat (Sumbar), Braditi Moulevey (kanan) didampingi istri, Melysa Moulevey (kiri) bertemu dengan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi (tengah) beberapa waktu lalu. Pertemuan keduanya membahas tentang Ranah Minang dan peluang investasi mobil listrik di Sumbar. (Foto: Dok. Tim BM)

HANOI, RADARSUMBAR.COM – Tokoh Muda dan Pengusaha Nasional asal Sumatera Barat (Sumbar), Braditi Moulevey bertemu dengan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi di sela-sela kunjungannya ke ‘Negeri Naga Biru’ tersebut beberapa waktu lalu.

Belakangan diketahui, ternyata Braditi Moulevey dengan Denny Abdi berasal dari almamater yang sama, yakni Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (FE Unand).

“Beliau ini senior saya di Unand, beliau angkatan 1988, saya 1999. Jadi sebagai junior, saya harus sowan ke beliau, ditambah beliau juga berasal dari Ranah Minang,” kata Moulevey kepada Radarsumbar.com via seluler, Jumat (16/8/2024) siang.

Moulevey yang merupakan Ketua Badan Pimpinan Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Padang yang pertama itu memuji sosok Denny Abdi yang ia nilai sangat visioner dan tidak pernah melupakan kampung halamannya, Ranah Minang.

“Sebagai Dubes, Denny selalu memikirkan dan berupaya membawa investor serta wisatawan asal Vietnam ke Sumbar. Hal itu membuktikan bahwa beliau selalu memperjuangkan kemajuan kampung halamannya,” katanya.

Hal itu pula, kata pria kelahiran Padang, 7 Januari 1982 itu tergerak untuk membangun diler mobil listrik asal Vietnam di Sumbar.

“Vietnam itu sama-sama negara berkembang, berstatus sama dengan Indonesia, namun Vietnam memiliki tekad kuat untuk bisa mengembangkan ekspansi mereka ke Tanah Air,” katanya.

Braditi Moulevey tidak menampik peran serta atau andil dari Denny Abdi yang membuat ia berniat membangun diler mobil listrik asal Vietnam dengan merek dagang VinFast di Sumbar.

“Beliau menjelaskan bahwa awalnya, sang pendiri VinFast, Pham Nhat Vuong merupakan pengusaha besar atau konglomerat di Vietnam yang ingin mengembangkan pasar dan mengirim tim ke Indonesia, hingga akhirnya memutuskan berinvestasi di Subang, Jawa Barat (Jabar),” katanya.

Denny Abdi, kata Moulevey juga mendorong bahwa ada pengusaha nasional asal Indonesia yang mau berinvestasi dengan penyediaan bahan baku mobil listrik asal Vietnam.

“Kita memiliki bahan baku nikel yang sangat melimpah, jika ini bisa digarap dan terintegrasi dengan baik, maka bukan tidak mungkin peluang kerjasama menguntungkan ini bisa terealisasi. Mereka menyediakan mobil listrik, kita menyediakan baterai yang merupakan komponen penting pada kendaraan tersebut,” katanya.

Selain membahas soal investasi, dalam pertemuan itu Braditi Moulevey dan Denny Abdi juga berdiskusi terkait kondisi terkini di Ranah Minang.

“Beliau ingin, banyak wisatawan yang berkunjung ke Indonesia selain berinvestasi. Terkhusus Sumbar yang memiliki kekayaan alam luar biasa. Vietnam itu salah satu negara besar di kawasan Asia Tenggara dengan jumlah penduduk nomor tiga terbanyak,” kata Moulevey yang juga merupakan Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tersebut.

Ke depan, katanya, dirinya akan berkolaborasi dengan Dubes Vietnam untuk memajukan Sumbar dari segala aspek, di mana pada saat ini sudah jauh tertinggal dari provinsi lain.

“Sebagai Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar, saya akan memaksimalkan peran saya untuk membantu Pemprov Sumbar yang akan datang dalam akselerasi pembangunan sumbar yang lebih cepat lagi di masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto,” tutur Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Minang (IKM) tersebut. (rdr)

Exit mobile version