“Pasokan listrik di Sumbar dalam keadaan cukup dan andal. Ada surplus pasokan sekitar 20 persen dari total pasokan keseluruhan. Dengan surplus ini, PLN siap mengaliri listrik energi hijau ke Pelabuhan Teluk Bayur,” ujarnya.
Sementara itu, General Manager Pelindo Teluk Bayur Medi Kusmana mengatakan target Pelindo adalah meminimalisir penggunaan bahan bakar minyak (BBM) pada setiap kegiatan operasional pelabuhan. Hal itu demi mewujudkan penggunaan energi hijau yang ramah lingkungan, efisien, serta menuju net zero emission pada 2060.
“Kita berharap kebijakan yang sama terkait pencapaian net zero emission ini dapat mempererat sinergi Pelindo dan PLN,” kata dia.
Ia yakin peralihan dari energi fosil ke energi hijau juga dapat membantu efisiensi biaya operasional perusahaan. Pelindo Teluk Bayur menargetkan dalam lima tahun ke depan perusahaan itu sudah bisa 100 persen menggunakan energi listrik.
Menurut dia, untuk tahap pertama dimulai dengan konversi empat alat bongkar muat. Selanjutnya tujuh unit crane ditargetkan akan dikonversikan menggunakan energi listrik.
“Kemudian dalam rentang waktu lima tahun ke depan seluruh engine kapal sandar dan tenant diharapkan sudah menggunakan energi listrik dengan proyeksi kebutuhan daya 15 Mega Volt Ampere (MVA),” katanya. (rdr/ant)