“Tujuan Cinta, Bangga dan Paham Rupiah ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa rupiah itu simpul kedaulatan negara,” jelasnya.
Sebab, sebagai mata uang yang sah, rupiah tidak hanya sebatas alat transaksi. Namun, jauh dari itu rupiah memiliki nilai-nilai historis dari perjalanan bangsa. Sebagai contoh, di setiap lembar rupiah terdapat gambar pahlawan yang berjuang untuk Kemerdekaan Indonesia.
“Anak didik kita ajarkan untuk menyimpan mata uang dengan rapi. Mereka harus menghargai uang itu karena ada gambar pahlawan dan garuda pancasila sebagai simbol kedaulatan bangsa,” ucap dia.
Sementara itu, salah seorang guru SMA Negeri 2 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai Eva mengatakan penguatan dan pemahaman tentang nilai-nilai rupiah yang digagas BI, penting ditransformasikan kepada anak didik.
Apalagi, Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan salah satu destinasi pariwisata internasional yang banyak dikunjungi turis mancanegara. Kemajuan sektor pariwisata itu harus dibarengi dengan mitigasi atau pencegahan penggunaan mata uang asing di tanah air.
“Karena mungkin saja di pulau-pulau kecil mereka (turis) bertransaksi tidak lagi menggunakan rupiah,” kata dia.
Eva menyakini penguatan nilai dan pemahaman tentang rupiah kepada anak didik terutama di daerah terluar Indonesia, sangat penting dalam menjaga dan melindungi identitas bangsa. (rdr/ant)