Mayoritas aspek kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih ketat, khususnya suku bunga kredit dan agunan.
“Sementara itu, jangka waktu kredit dan persyaratan administrasi diprakirakan lebih longgar,” kata Erwin.
Ia menjelaskan, hasil survei menunjukkan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit ke depan. Responden memprakirakan outstanding kredit sampai dengan akhir tahun 2024 terus tumbuh.
“Optimisme tersebut antara lain didorong oleh prospek kondisi moneter dan ekonomi serta relatif terjaganya risiko,” tutup Erwin. (rdr)
Laman 2 dari 2 Laman