JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mengkritik rencana penerapan sistem transaksi tol multi lana free flow (MLFF) atau sistem transaksi tol tanpa setop. Andre menyebut sistem ini memberikan tekanan pada BUMN dan menyebutnya sebagai ‘odong-odong’.
Hal itu disampaikan Andre saat rapat kerja dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.
“Pak Menteri kita tahu bahwa ada beban di Hutama Karya, Waskita dan juga Jasa Marga soal tekanan soal gardu tol MLFF ini Pak Tiko. Dan saya ingin…kita sudah dengar ada pernyataan dari BPK dan BPKP bahwa MLFF ‘odong-odong’ ini tidak layak dilaksanakan, karena memang tidak dibutuhkan,” katanya di ruang rapat Komisi VI Jakarta, Senin (2/9/2024).
Politisi Gerindra ini mengaku telah menanyakan langsung hal tersebut kepada BUMN pengelola tol. Dia mengatakan, para BUMN tersebut sebenarnya memiliki sistem transaksi tanpa tempel atau tap.
“Saya sudah langsung bertanya kepada BUMN-BUMN seperti Hutama Karya dan Jasa Marga yang menjadi ujung tombak, pengelola tol dan pemilik tol di Indonesia, bahwa mereka sebenarnya bisa tidak lagi pakai tap,” terangnya.