Braditi Moulevey Rajo Mudo: IKM Dukung Usaha UMKM Kuliner Perantau Minang di Jakarta

Pertemuan pertama dilakukan di Rumah Makan Sepiring Ayam Pop yang berada di Kalisari, Jaktim.

Pelaku usaha kuliner asal Ranah Minang, Dian Anugrah (kiri) dan Ketua DPW IKM Jakarta, Braditi Moulevey Rajo Mudo (kanan) saat bertemu di RM Sepiring Ayam Pop. (Foto: Dok. Tim BM)

Pelaku usaha kuliner asal Ranah Minang, Dian Anugrah (kiri) dan Ketua DPW IKM Jakarta, Braditi Moulevey Rajo Mudo (kanan) saat bertemu di RM Sepiring Ayam Pop. (Foto: Dok. Tim BM)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Keluarga Minang (IKM) Jakarta, Bradity Moulevey Rajo Mudo tidak membutuhkan waktu lama menjalankan program kerja usai dirinya terpilih menjadi pimpinan organisasi perantau Minang tersebut.

Terbaru, pria asal Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) yang berdomisili di Jakarta Timur (Jaktim) itu bertemu dengan Minangkabau Cuisine Specialty Chef, Dian Anugrah, Minggu (8/9/2024) siang.

“Yang jelas pertemuan ini adalah bukti dari gerak cepat saya usai terpilih menjadi Ketua DPW IKM Jakarta, sekaligus menjadi ajang silaturahmi dengan seluruh unsur perantau Minang yang ada di Jakarta,” kata Moulevey, Senin (9/9/2024) malam.

Pertemuan pertama, kata Braditi Moulevey Rajo Mudo, dilakukan di Rumah Makan Sepiring Ayam Pop yang berada di Kalisari, Jaktim.

Di sana, Moulevey melihat rumah makan yang dikelola oleh Dian Anugrah yang juga merupakan perantau di Minang.

“Saya selaku Ketua IKM Jakarta yang terpilih akan mengagendakan untuk keliling Jakarta mengunjungi dan melihat langsung usaha UMKM kuliner anggota IKM,” katanya.

Braditi Moulevey Rajo Mudo mengaku sangat terkesan dan tidak bisa menutupi rasa kebahagiaannya bisa bertemu dengan Dian Anugrah serta usaha kuliner yang dijalankan.

Rumah makan ini cukup unik, menyediakan bahan baku langsung dari Sumbar, namun dengan harga yang terjangkau. satu porsi ayam pop hanya dihargai Rp20 ribu dengan bahan baku premium dari Sumbar,” katanya.

Melihat bisnis yang dilakukan Dian, Moulevey yang juga merupakan Politisi dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu memastikan bahwa IKM serius membantu usaha kuliner dengan membuat lisensi rumah makan Padang.

“Bahkan, di struktur kepengurusan, ada bagian yang menangani rumah makan Padang, saya sendiri langsung meminta ketersediaan Dian Anugrah membantu saya di DPW IKM Jakarta untuk mewujudkan mimpi tersebut,” katanya.

Selain memastikan bahwa masakan Padang yang dibuat oleh restoran Padang diberikan lisensi. DPW IKM Jakarta, katanya, juga akan mengadakan seminar tentang bagaimana membuat masakan Padang yang sesuai dengan standar kebersihan, higienis dan halal sesuai peraturan pemerintah.

“Target akhir, kami berharap semua rumah makan Padang yang benar-benar asli Padang di Jakarta bisa terdaftar mendapatkan lisensi dari IKM,” kata pria yang merupakan Ketua Badan Pimpinan Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Kota Padang yang pertama tersebut.

Sementara itu, Minangkabau Cuisine Specialty Chef yang juga pemilik dari Rumah Makan Sepiring Ayam Pop, Dian Anugrah mengatakan, dirinya sangat senang bisa bertemu dan bersilaturahmi secara langsung dengan Braditi Moulevey Rajo Mudo.

“Pertama, saya mendukung penuh beliau sebagai Ketua DPW IKM Jakarta dan siap untuk membantu beliau dan berkontribusi di IKM,” katanya.

Baginya, Braditi Moulevey Rajo Mudo sangat cocok untuk memimpin DPW IKM Jakarta karena beberapa alasan.

“Pertama, jaringan Braditi Moulevey Rajo Mudo ini luas, dia punya akses ke semua lini yang sangat berperan dalam pengembangan UMKM perantau Minang yang ada di Jakarta,” katanya.

“Beliau juga sangat dekat dengan siapapun dan tidak pernah melupakan adik-adiknya, di manapun itu, serta beliau orang yang sangat berpengalaman di organisasi,” sambungnya.

Kemudian, kata Dian, sosok Moulevey bisa menjadi fasilitator dari pelaku UMKM Ranah Minang di Jakarta dengan membantu mengembangkannya di tengah persaingan yang cukup ketat.

“Terutama untuk rumah makan Padang, Bang Levi saya fikir bisa untuk menjadikan kuliner asal Ranah Minang menjadi raja di Jakarta tanpa menghilangkan keotentikan atau cita rasa asli makanan itu sendiri,” katanya.

Baginya, masyarakat Minangkabau memiliki kepribadian yang egaliter serta bisa berbaur dan menerima siapapun, termasuk dalam berbisnis.

“Termasuk jika orang luar Minang membuat usaha kuliner Minang. Poin positifnya, makanan kita sudah dikenal dan meng-Indonesia lah, semua orang jadi tahu. Namun, kita juga harus memikirkan jangan sampai makanan asli Minang ini kehilangan cita rasa aslinya itu tadi,” katanya.

Untuk itu, katanya, peran IKM untuk menata ulang pelaku UMKM dengan usaha masakan Minang sangat vital atau strategis.

“Saya sudah mencontohkan bagaimana saya mendatangkan bahan baku seperti cabai, bawang dan bahan baku makanan lainnya itu 100 persen dari Sumbar, kemudian untuk pendukungnya seperti ayam, itu bisa dari sini. Tujuannya agar cita rasa khas Minang itu tidak sirna. Saya yakin, di tangan Braditi Moulevey, semua bisa terealisasi,” tuturnya. (rdr)

Exit mobile version