Kemudian di samping itu, juga ada beberapa istri karyawan yang telah divaksin di tempat lain, ada yang penyintas dan belum sampai 3 bulan lamanya dinyatakan negatif Covid-19.
Namun begitu, Ny. Ampri berharap agar ke depan jika ada peluang vaksin, PT Semen Padang dapat memfasilitasi keluarga FKIKSP yang usianya di atas 18 tahun.
“Anak-anak kami yang usianya di atas 18 tahun masih banyak belum divaksin, meskipun di tempat lain ada fasilitas vaksin. Nantinya kalau ada slot, bisa juga anak-anak kami diberikan kesempatan,” katanya berharap.
Dia menyatakan, vaksinasi ini sangat besar manfaatnya, karena membuka peluang untuk bisa beraktivitas kembali seperti sebelum Covid-19. Kemudian secara tidak langsung, program vaksinasi ini juga akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan PT Semen Padang.
“Kalau kami terpapar dan menular ke suami kami, tentu beresiko bagi kinerja suami kami. Jadi kalau kami sehat, suami kami juga sehat dan tentunya perusahaan juga akan sehat, karena operasional perusahaan tidak terganggu oleh Covid-19,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan anggota FKIK Semen Padang Yullda Hari Utama. Kata dia, dirinya mau divaksin karena untuk pencegahan dan meminimalisir resiko tertinggi apabila terpapar Covid-19.
“Vaksin ini ada manfaatnya, tidak ada vaksin yang tidak bermanfaat bagi tubuh kita dan jangan percaya hoax. Kalau ingin sehat, mari divaksin, agar pandemi Covid-19 ini segera berlalu,” katanya.
Anggota FKIKSP lainnya bernama Frouzzy Llinda Andria Delfa juga menyampaikan bahwa dirinya mau divaksin, karen di samping selain ingin sehat, juga untuk mendukung program pemerintah dan program perusahaan PT Semen Padang.
“Saat ini PT Semen Padang tengah berupaya membentuk kekebalan kelompok di lingkungan perusahaan dan juga keluarga insan perusahaan. Tentunya, program ini kami maksimalkan sebaik mungkin,” ungkapnya.
Selain istri karyawan, salah seorang lansia bernama Masri yang mengikuti vaksinasi di PT Semen Padang itu juga mengimbau agar masyarakat untuk tidak takut divaksin dan jangan percaya dengan informasi hoax yang beredar.
“Vaksin ini sudah dilakukan penelitian oleh para ahli dan saya percaya pada ahli, apalagi manfaat dari vaksin tersebut sudah teruji dan saya tidak percaya degan hoax yang berseliweran di media sosial,” katanya.
“Ada informasi hoaks yang mengatakan vaksin akan mempersingkat umur, dan saya tidak percaya dengan informasi tersebut. Umur seseorang itu sudah ditentutan oleh Allah SWT,” tambah Masri. (*)