Selain pertumbuhan ekonomi, lanjut Perry, inflasi Indonesia juga terjaga dengan baik. Menurutnya, dalam 10 tahun terakhir ini, inflasi berhasil diturunkan ke level 2-5 persen. “Inflasi sangat penting dijaga rendah, karena kesejahteraan rakyat di situ,” tuturnya.
Defisit transaksi berjalan juga menunjukkan pergerakan yang positif. Meski kerap mengalami defisit, namun transaksi berjalan sempat mengalami surplus pada 2021 dan 2022. Perry menyebut hal itu dipengaruhi oleh hilirisasi dan peningkatan kinerja ekspor.
Defisit fiskal pun menunjukkan kinerja yang baik. Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pernah menembus 6,1 persen pada 2020 akibat COVID-19. Namun, Indonesia berhasil menekan kembali angkanya hingga ke bawah 3 persen pada 2022, menunjukkan konsolidasi fiskal yang efektif.
“Indonesia adalah salah satu contoh terbaik bagaimana koordinasi moneter, fiskal, dan stabilitas makroekonomi menjadi dasar untuk bisa bertumbuh,” tutur Perry. (rdr/infopublik)