Untuk tahap awal, eks Deputi Kepala BI Perwakilan DKI Jakarta tersebut menyarankan agar Pemerintah Provinsi Sumbar terlebih dahulu menggandeng investor skala nasional. Sebab, untuk menggandeng investor luar negeri akan cukup sulit. Selain itu, pemerintah daerah juga akan bersaing dengan provinsi-provinsi lain yang menargetkan hal yang sama.
“Pertama itu, ajak investor membangun hotel atau investasi berkelanjutan yang didukung oleh potensi daerah khususnya pariwisata,” saran Endang.
Selain investasi yang berkelanjutan, Kepala BI Sumbar juga menyarankan di Semester II tahun 2024 pemerintah daerah kembali menggalakkan pertumbuhan peningkatan pangsa terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) khususnya sektor pertanian.
Apalagi, Ranah Minang baru saja dilanda bencana hidrometeorologi yang menyebabkan 5.971 hektare lahan pertanian rusak akibat erupsi maupun banjir lahar hujan yang terjadi pada Sabtu (11/5).
Kendati demikian ia menyakini pemulihan di sektor pertanian akan berjalan lebih cepat mengingat masifnya perbaikan, dan bantuan yang diberikan pemerintah pusat. Sebagai contoh bantuan senilai Rp33,34 miliar dari Kementerian Pertanian bagi Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang guna meningkatkan pertanian di daerah itu pascabencana. (rdr/ant)