PADANG, RADARSUMBAR.COM – Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Prof Erliza Hambali mengatakan, Indonesia harus memaksimalkan nilai tambah dari hilirisasi kelapa sawit agar mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal tersebut ia sampaikan saat lokakarya bertajuk “Hilirisasi Kelapa Sawit Menjadi Produk Oleopangan, Oleokimia, dan Biofuel: Peluang dan tantangan” yang dilaksanakan di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
“Sebagai penghasil minyak sawit terbesar di dunia, sudah sepantasnya nilai tambahnya itu ada di Indonesia, bukan di negara lain,” kata Prof Erliza Hambali, Kamis (4/7/2024)
Oleh karena itu, katanya, jika saat ini Indonesia baru berhasil membuat 100 jenis produk dari hilirisasi kelapa sawit, ke depannya diharapkan mampu membuat lebih dari 500 jenis produk.
Untuk mewujudkan produk-produk dari hilirisasi kelapa sawit, IPB University menyarankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak terutama perguruan tinggi di provinsi yang menghasilkan kelapa sawit.
Berdasarkan catatan IPB University, terdapat 26 provinsi di tanah air sebagai daerah penghasil kelapa sawit dimana 22 di antaranya masuk kategori penghasil terbesar.