PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI menyarankan setiap industri kelapa sawit di tanah air berani menghasilkan berbagai macam hilirisasi produk selain minyak goreng terutama biodiesel.
Hal tersebut disampaikan oleh Pembina Industri pada Direktorat Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Direktorat Jenderal (Ditjen) Industri Agro Kemenperin, Jefrinaldi saat lokakarya bertajuk “Hilirisasi kelapa sawit menjadi produk oleopangan, oleokimia, dan biofuel: Peluang dan tantangan” yang dilaksanakan di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
“Kemenperin terus mendorong seluruh pengolahan kelapa sawit melalukan hilirisasi terutama memproduksi biodiesel,” katanya, Kamis (4/7/2024) siang.
Khusus di Kota Padang, katanya, Kemenperin mendata terdapat empat perusahaan kelapa sawit yang sudah menghasilkan minyak goreng dan satu di antaranya berhasil mengolah kelapa sawit menjadi biodiesel.
“Jadi, dari empat perusahaan ini, baru satu yang melakukan hilirisasi lebih lanjut untuk memproduksi biodiesel,” katanya.
Khusus PT Padang Raya Cakrawala, pada tahun ini akan mulai beroperasi menghasilkan biodiesel dari minyak kelapa sawit dengan kapasitas terpasang 419 ton per tahun.
Angka tersebut masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan total produksi minyak goreng yang diproduksi Sumbar, yakni 91 ribu ton per tahun.