PADANG, RADARSUMBAR.COM – Sekretaris YSP, Puspha Sari mengatakan, pembangunan Masjid ini merupakan amanah yang disampaikan dalam Anggaran Dasar Yayasan Semen Padang, yakni mendirikan sarana ibadah (pasal 3 ayat 3 huruf a) sekaligus sebagai program tanggung jawab sosial SPH untuk masyarakat.
“Sesuai dengan arti namanya Asy-Syifa, masjid ini semoga menjadi tempat mencari kesembuhan hati dan jiwa. Semua yang beribadah ke masjid ini semoga mendapatkan ketenangan, bisa melepaskan stres dan tekanan serta mampu meningkatkan kesehatan jiwa bagi pasien dan karyawan SPH,” kata Sari.
Selain itu, masjid ini nantinya akan terus mendukung kegiatan SPH dalam melayani pasiennya. Seperti mendoakan pasien rawat inap SPH yang bersedia untuk dikunjungi. “Dikoordinasi dari masjid, kami berharap dapat membantu mendoakan kesehatan bagi pasien SPH” paparnya.
Dilanjutkan Direktur Utama SPH, dr. Selfi Farisha mengatakan, kegiatan kunjungan kepada pasien rawat inap telah dimulai, dengan dibangunnya masjid ini, pihaknya berharap bisa mendukung kebutuhan pasien dan keluarga pasien, karyawan dan masyarakat sekitar dalam menjalankan ibadah. Bagi pasien tak hanya butuh obat untuk badan, tapi juga untuk jiwa.
“Semoga dengan diresmikannya masjid ini bisa jadi penyejuk bagi pasien dan keluarga. Rumah sakit memberi obat fisik, dan masjid memberikan kesehatan kepada jiwa. Selain itu, bagi karyawan SPH, agar masjid menjadi pengingat dalam bekerja sehingga semakin berkah,” jelasnya.
dr. Selfi mengingatkan, dalam beribadah di masjid ini tetap menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. “Tentunya tidak lupa membawa perlengkapan shalat sendiri saat beribadah. Kita tidak mau nantinya masjid jadi salah satu kluster penyebaran Covid-19,” katanya.
Di kesempatan terpisah, Designer Masjid As-Syifa, Putri Palupi mengatakan, untuk tata ruang, selain ruang dalam masjid, juga terdapat area semi indoor dan outdoor.
“Jadi ada area ibadah tertutup dengan kapasitas maksimal sampai 40 orang, area ibadah semi terbuka yg di teras tiga sisi bisa tambah hingga 60 orang, lalu area terbuka atau pelataran bisa dipakai untuk shalat yang jumlah jamaahnya banyak, misal untuk shalat Ied,” paparnya.
Ia melanjutkan, desain masjid menyesuaikan desain Rumah Sakit SPH yang anti mainstream. material dan warna yang digunakan mirip dengan yang dipakai di SPH.
“Maksudnya kalau kita lihat bangunan SPH itu dari luar tidak terlihat seperti bangunan rumah sakit. Seperti masjid ini juga tidak ada kubah khas masjid pada umumnya. Tapi ciri khas islam tetap terlihat dari ornamen-ornamennya,” terangnya.
Peresmian masjid ditandai dengan penandatanganan prasasti yang dilakukan oleh Komisaris Utama PT Semen Padang, Mohammad Agus Samsudin, Direktur Utama sekaligus Pembina YSP, Yosviandri yang didampingi oleh Ketua Pengurus YSP Iskandar Zulkarnain Lubis dan Direktur SPH, dr. Selfi Farisha.
Pada kesempatan itu, juga dilaksanakan Salat Jumat perdana di Masjid Asy-syifa dengan khatib Komisaris Utama PT Semen Padang, Mohammad Agus Samsudin. Masjid Asy-syifa yang bersih, tentram, asri dan nyaman menjadi sumber keberkahan dan kebahagiaan bagi seluruh insan YSP, SPH, pasien, keluarga dan masyarakat. (rdr)