Alami Tren Positif, Harga TBS Sawit di Solok Selatan Kini Rp3.178 per Kilogram

"Harga sawit memang mengalami tren positif dan ini akan berdampak pada pendapatan petani sawit"

Ilustrasi TBS sawit. (net)

Ilustrasi TBS sawit. (net)

PADANG ARO, RADARSUMBAR.COM – Tim satuan tugas rumus harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit Sumatera Barat menetapkan harga TBS periode 1-15 November 2021 sebesar Rp3.178 perkilogram dan harga inti sawit Rp7.302 perkilogram.

“Penetapan harga TBS dilakukan dua kali dalam sebulan dan untuk periode 15-30 November akan dilaksanakan pada Jumat 26/11,” kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Solok Selatan, Joko Nugroho di Padang Aro, Jumat.

Dia mengatakan, harga TBS kelapa sawit memang terus mengalami kenaikan harga dimana pada periode 16-30 September 2021 harganya baru Rp2.800 perkilogram. “Harga sawit memang mengalami tren positif dan ini akan berdampak pada pendapatan petani sawit,” ujarnya.

Untuk produksi TBS kelapa sawit rakyat dan kebun plasma di Solok Selatan, hingga Juni 2021 sebanyak 4.357 ton. Sedangkan luas lahan kebun rakyat di Kabupaten Solok Selatan saat ini yaitu 9.236 hektare dengan yang sudah menghasilkan 8.285 hektare, tanaman belum menghasilkan 981 hektare serta rusak 37 hektare.

Dia menyebutkan, untuk meningkatkan produksi kelapa sawit rakyat tahun ini ada program replanting dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk petani di Solok Selatan. Program replanting tahun ini diberikan kepada kelompok Talao Mandiri seluas 65,99 hektare dan sudah selesai tanda tangan tiga pihak yaitu bank mitra, BPDPKS dan kelembagaan peserta.

Sedangkan satu kelompok lagi yaitu Sumber Alam Makmur dimana prosesnya masih dalam pengusulan di Ditjen BUN seluas 127,047 hektare. Untuk kelompok Sumber Alam Makmur Proses sudah di Ditjen BUN dan menunggu rekomendasi teknis setelah itu selesai baru penanandatanganan tiga pihak.

Untuk target replanting di Solok Selatan tahun ini sebetulnya 500 hektare tetapi hanya dua kelompok yang memperolehnya. Untuk memenuhi target tersebut, katanya akan diusulkan lagi pada 2022 karena program ini bisa berlanjut tidak hanya tahun ini saja. (ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version