Bank Nagari Lubukbasung tak Mau Cairkan Kredit Petani KJA Danau Maninjau

Pimpinan Bank Nagari Cabang Lubukbasung, Shanty Dewi Fauzy.

AGAM, RADARSUMBAR.COM-Bank Nagari Cabang Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatra Barat tidak mencairkan dana kredit bagi petani keramba jaring apung (KJA) Danau Maninjau semenjak lima tahun terakhir setelah kematian ikan secara massal pada 2017.

“Kita menghentikan dana kredit bagi petani keramba jaring apung semenjak lima tahun terakhir setelah kredit mereka banyak yang bermasalah akibat kematian ikan secara massal yang terjadi berulang kali,” kata Pimpinan Bank Nagari Cabang Lubukbasung, Shanty Dewi Fauzy di Lubukbasung, Rabu.

Ia mengatakan, Bank Nagari menilai kematian ikan secara massal itu beresiko tinggi untuk kredit.

Dengan dasar itu, maka Bank Nagari tidak memberikan dana kredit bagi petani keramba jaring apung akibat terjadinya kematian ikan secara massal pada 2017, setelah tidak ada kepastian panen ikan di keramba jaring apung.

Ini mengingat pencairan dana kredit itu dikaji berdasarkan aspek potensi resiko, teknis, legalitas dan lainnya.

“Apabila syarat tidak terpenuhi, maka kita tidak mencairkan dana kredit itu, karena dana yang disalurkan itu merupakan uang milik masyarakat,” katanya.

Namum Bank Nagari tetap memberikan dana kredit untuk sektor perikanan pembibitan ikan yang memiliki izin usaha.

Kelompok pembibitan ikan yang mendapatkan kredit itu tersebar di Kecamatan Lubukbasung Tanjungraya dan lainnya.

“Kita hanya memberikan dana kredit bagi kelompok pembbitan ikan yang memiliki izin usaha dari pemerintah,” katanya.

Terkait program revitalisasi atau pembersihan Danau Maninjau oleh pemerintah, tambahnya Bank Nagari tidak terdampak secara masif, karena kredit sudah dihentikan.

Dalam jangka pendek terjadi sedikit kegoncangan kebiasaan, tetapi akan terjadi keseimbangan baru sama saat pandemi COVID-19.

Saat pandemi ekonomi tergoncang sebentar. Namun beberapa bulan banyak bermunculan transaksi secara online dan pengantaran barang dengan melibatkan jasa kurir. “Ekonomi di Indonesia berkembang terus setiap saat,” katanya. (ant)

Exit mobile version